EKBIS.CO, JAKARTA -- Harga Bitcoin (BTC) berada di jalur terkuat sejak Desember 2020. Bahkan kini harganya mendekati rekor sepanjang masa, para analis menilai, pasar bullish ini belum mendekati puncaknya.
Aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar telah memperoleh kenaikan yang mengejutkan sebesar 44 persen pada Februari 2024. Angka itu menembus 50 ribu dolar AS dan 60 ribu dolar AS untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun dan mencapai level tertinggi hingga 64 ribu dolar AS atau setara Rp 1 miliar lebih pada Rabu (28/2/2024).
Reli tersebut mengikuti kemunduran berita jual di bawah 40 ribu dolar AS setelah debut dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin (ETF) spot di AS pada akhir Januari. Bitcoin dinilai mempunyai peluang mencapai harga akhir bulan tertinggi yang pernah ada.
Demi mencapainya, maka harga harus menembus 61.357 dolar AS pada tengah malam UTC, harga penutupan Oktober 2021 mendekati puncak siklus pasar sebelumnya. Pada saat berita ini dimuat, BTC berpindah tangan dengan harga sekitar 61,2 ribu dolar AS.
Meski harga bitcoin mendekati level tertinggi sepanjang masa, namun beberapa analis masih memperkirakan kenaikan lebih lanjut. “Kami bahkan belum mulai mencapai tingkat yang mungkin dicapai,” ujar kepala penelitian perusahaan di Galaxy Alex Thorn dilansir Coindesk.com, Jumat (1/3/2024).
Dia berpendapat, ETF bitcoin spot AS menjadi pengubah permainan, menyediakan permintaan BTC yang stabil dan baru-baru ini meningkat. Sementara, sekitar 75 persen pasokan Bitcoin dimiliki oleh pemegang jangka panjang, yang sejauh ini tidak mau menjualnya pada tingkat harga sekarang.
Analis Kripto Swissblock pun menilai, volume transaksi on chain di jaringan Bitcoin dan minat ritel terhadap kripto masih jauh dari level yang dialami selama puncak sebelumnya. Analis itu memperkirakan, tren naik Bitcoin kini hanya permulaan dari apa yang akan datang.
“Tekanan beli yang berkelanjutan dan sinyal bullish yang kuat dari osilator dan moving average menunjukkan BTC siap untuk melanjutkan momentum kenaikan,” katanya.
Kendati demikian, mereka mendesak agar berhati-hati serta tidak terburu-buru memasuki pasar saat ini.