EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut stok pangan khususnya beras menjelang Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 2024 dalam kondisi aman. Hal ini disampaikan Tito usai mendengar paparan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi saat Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri, Senin (4/3/2024).
Bulog memaparkan cadangan beras pemerintah (CBP) di angka 1,2 juta ton dan sekitar 400 ribu ton dalam perjalanan gudang Bulog serta untuk stok komersial 19.697 ton.
"Jadi kami kira stok relatif aman, impor juga seingat saya dua pekan lalu Menteri Pertanian sudah sampaikan sudah keluarkan rekomendasi impor. Kita harap dari Kementerian Perdagangan bisa mempercepat pengeluaran izinnya dan impor dilakukan secara bertahap untuk menjaga stok," ujar Tito di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta.
Tito menyebut, stok beras ini akan diperkuat dengan panen raya yang mulai terjadi di beberapa daerah. Untuk itu, ia berharap Bulog dalam menyiapkan skema dalam menyerap panen raya.
"Kita harapkan penyerapan harga juga menyenangkan petani tetapi juga pada saat penjualan, jangan sampai untung tetapi membuat konsumen masyrakat terlalu sulit. ini nanti pentingnya intervensi dari Bulog," ujar Tito.
Sedangkan, untuk memastikan stabilitas harga, Pemerintah juga mendorong dilakukannya Gerakan Pangan Murah (GPM) di daerah-daerah. Ia mendorong Pemerintah daerah baik tingkat provinsi, kabupaten hingga kota untuk berkoordinasi dengan Bulog di daerah.
"Bulog menyampaikan stok sebetulnya cukup. Sekarang tinggal rekan-rekan memanfaatkan koordinasi dengan Bulog di daerah masing-masing. Kalau kurang, supaya stoknya bisa ditambah jangan sampai kekurangan. Saya kira itu tawaran Dirut bulog perlu ditangkap oleh temen-temen di daerah," ujarnya.
Sementara itu, Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi menyampaikan pengamatan Bulog terkait harga beras yang cenderung turun. Bayu mencontohkan harga beras di Pasar Johar Karawang dan beberapa daerah lain yang mulai turun.
"Dari pengamatan di pedagang-pedagang, kami ambil di Bengkulu, Jambi, Jateng, Yogya, para pedagang menyampaikan bahwa mereka telah menjual harga beras lebih murah saat ini," ujarnya.
Bayu menyebut, saat ini stok pangan Bulog lebih dari 1,2 juta ton dan sekitar 400 ribu ton dalam perjalanan yang akan masuk sesuai jadwal. Menurutnya, dari angka stok, Jakarta dan Jawa Timur paling besar karena keterkaitan adanya pelabuhan yang bisa menampung kapal-kapal besar untuk bongkar muat.
"Tetapi di seluruh Indonesia insy Allah stoknya tersedia dan kita bisa lakukan pergerakan stok secara nasional relatif tidak lama mungkin paling lama mungkin 5 sampai 1 minggu untuk bisa mengjangkau seluruh Indonesia," ujarnya.