EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, dinilai masih berpotensi memangkas suku bunga tahun ini.
Sejauh ini yang berubah adalah ekspektasi pasar yang tadinya agresif menjadi lebih selaras dengan The Fed, sementara sikap The Fed masih belum berubah. Dalam pernyataan terakhirnya di awal Maret, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan, Fed semakin mendekati keyakinan yang dibutuhkan untuk mulai memangkas suku bunga.
"Pernyataan ini menjadi indikasi bahwa keyakinan The Fed terus meningkat dan semakin mendekati periode pemangkasan suku bunga," kata Portfolio Manager, Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Laras Febriany, melalui keterangan tulis, Rabu (20/3/2024).
Di Indonesia, dalam jangka pendek, MAMI melihat tekanan inflasi akan cenderung meningkat. Penurunan produksi beras dan tertundanya masa panen akibat El Nino menyebabkan kenaikan harga beras yang dapat mendorong kenaikan inflasi dalam jangka pendek.
Kementerian Pertanian mengindikasikan, periode panen raya mundur karena efek El Nino, dari biasanya terjadi pada Maret-April, menjadi April-Mei. Selain itu periode Ramadhan juga secara musiman dapat menyebabkan inflasi cenderung naik.
"Namun kami melihat beberapa faktor ini bersifat jangka pendek dan musiman yang harusnya tidak berdampak pada kebijakan BI dalam jangka menengah," kata dia.
Tekanan inflasi berpotensi untuk mereda seiring dengan datangnya musim panen dan berakhirnya periode Ramadhan dan Idul Fitri. Sebagai gambaran lain, inflasi inti yang mengindikasikan tekanan inflasi secara fundamental, masih menunjukkan tren melandai ke level 1,68 persen pada Februari.