Rabu 20 Mar 2024 09:28 WIB

IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Seiring Potensi BI Tahan Suku Bunga

IHSG dibuka melemah 32,81 poin atau 0,45 persen ke posisi 7.303,93.

Red: Lida Puspaningtyas
Pekerja berada didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diperkirakan bergerak menguat terbatas seiring adanya potensi Bank Indonesia (BI) menahan tingkat suku bunga acuannya.

IHSG dibuka melemah 32,81 poin atau 0,45 persen ke posisi 7.303,93. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 7,18 poin atau 0,72 persen ke posisi 989,96.

Baca Juga

"IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dan menguat terbatas dalam range 7.300 sampai 7.350," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Dari dalam negeri, pelaku pasar pada hari ini mencermati rilis suku bunga acuan BI dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berpotensi tetap pada level 6 persen.

Di sisi lain, Fitch mempertahankan peringkat kredit Indonesia pada level "BBB" dengan outlook stabil, yang mencerminkan kondisi pertumbuhan ekonomi jangka menengah baik dan rendahnya rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB).

Fitch juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 sebesar 4,9 persen, setelah pada 2023 tercatat 5,05 persen, meskipun perolehan ekspor berpotensi melambat, namun konsumsi dan investasi dalam negeri dapat menopang pertumbuhan PDB.

Dari mancanegara, kawasan Eropa pada Februari 2024 mengalami inflasi tahunan sebesar 2,6 persen, lebih rendah dari Januari 2024 sebesar 2,8 persen, namun masih di atas target ECB sebesar 2 persen, serta menurun signifikan dari puncaknya sebesar 10,6 persen pada Oktober 2022.

Dari Asia, Bank Sentral Jepang (BOJ) pada Maret 2024, menaikkan suku bunga utama jangka pendek (key-short term interest) ke level 0 persen dari posisi sebelumnya sebesar minus 0,1 persen.

BOJ menghentikan iklim suku bunga negatif dalam 8 tahun terakhir, sekaligus menjadi kenaikan suku bunga pertama sejak 2007. Langkah tersebut salah satunya bertujuan menjaga stabilitas nilai tukar.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kompak ditutup di zona hijau di tengah pertemuan bank sentral AS The Fed. Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,83 persen di level 39.110,76, S&P 500 ditutup naik 0,56 persen di level 5.178,51, dan Nasdaq terapresiasi 0,39 persen di level 16.166,79.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Hang Seng menguat 5,80 poin atau 0,04 persen ke 16.535,28, indeks Shanghai menguat 4,87 poin atau 0,16 persen ke 3.067,63, dan indeks Straits Times menguat 2,38 poin atau 0,08 persen ke 3.175,93.

Sementara itu, indeks Nikkei (Jepang) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement