EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Hartadinata Abadi Tbk menyebut, saat harga emas naik, orang justru membelinya.
Direktur Utama Hartadinata Sandra Sunanto mengatakan, di Indonesia, harga emas naik turun itu biasa. Di satu sisi, sebagai perusahaan bisnis emas, Hartadinata senang. "Karena kami tidak membohongi publik. Publik tahu bahwa emas itu menguntungkan, cuan," kata Sandra usai peluncuran logo baru PT Hartadinata Abadi Tbk di Kuningan, Jakarta, kemarin petang.
Di sisi lain, ada juga konsumen yang cepat-cepat jual saat harga emas naik. Maka, Hartadinata harus siap buyback. Meski kondisi itu tidak lama.
Bagi konsumen yang sudah paham, mereka biasa saja. "Malah saat harga naik, mereka beli. Karena mereka yakin harga emas naik terus," ujar Sandra.
Ia melihat masyarakat makin cerdas. Yang membeli emas kini pun tak hanya kalangan menengah atas, tapi juga menengah bawah.
Sejak pandemi, lanjut Sandra, masyarakat menggeser pola menabungnya. Di Hartadinata, efeknya, selama pandemi sampai hari ini, penjualan perhiasan emas mulai diimbangi penjualan emas batangan.
"Penjuan emas di dalam negeri pada 2023, lebih bagus dibandingkan 2022," kata dia.
Pada 8 Maret 2024, harga emas mencetak harga tertinggi sepanjang masa atau all time high di level 2.194,99 dolar AS per troy ons. Di Indonesia, harga emas juga sempat menyentuh Rp 1,2 juta per gram pada awal Maret 2024.