Nina menambahkan, hal ini juga sebagai upaya untuk mendukung terwujudnya swasembada gula sejalan dengan Perpres Nomor 40 Tahun 2023, tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel). ID Food, sambung Nina, pun melakukan tolok ukur dengan Brasil dalam mendorong pengembangan produk turunan tebu yang berkualitas.
"Sehingga sektor tersebut dapat sustainable, karena tidak hanya tergantung pada satu komoditas," sambung Nina.
Selain memproduksi etanol, ucap Nina, ID Food juga telah mengembangkan produk berbasis tebu berupa spiritus, molases/tetes tebu, hand sanitizer, brown sugar, kecap, gula cair, minuman jus sari tebu, dan Pembenah Tanah Organik Cair (PTOC). Nina menyampaikan saat ini lini bisnis gula ID Food diperkuat tujuh pabrik yang berlokasi di Jawa Barat dan Jawa Timur dengan mengelola sebanyak 55 ribu hektare lahan HGU maupun kemitraan, serta berkontribusi sekitar 270 ribu ton gula setiap tahun.
"ID Food mengelola 10 persen dari keseluruhan lahan tebu nasional dan berkontribusi 13 persen dari sisi produksi," kata Nina.