EKBIS.CO, JAKARTA--Sejumlah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) memberikan potongan atau diskon tarif tol di beberapa ruas selama arus mudik maupun balik lebaran 2024.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI), Kris Ade Sudiyono mengatakan, beberapa BUJT anggota ATI memberikan potongan tarif tol di ruas-ruas jalan tol utama. Seperti ruas Tran-Jawa, ruas Tangerang-Merak, ruas Tran-Sumatera, serta beberapa ruas tol lainnya.
"Potongan tarif tol ini bervariasasi antara 10 persen sampai 20 persen, berlaku untuk perjalanan menerus (barrier to barrier)," kata Kris.
Jadwal implementasi disesuaikan prediksi distribusi beban lalulintas arus mudik dan balik Lebaran di masing-masing ruasnya. Kris pun meminta masyarakat untuk mengikuti informasi yang dikeluarkan oleh operator tol terkait kebijakan pengaturan distribusi lalulintas melalui pemberian potongan tarif tol ini.
Selain itu, Kris menyampaikan kondisi jalan tol dipastikan baik, terbebaskan dari kerusakan, lubang dan berbagai pekerjaan perbaikan, memiliki perambuan lengkap, serta marka jalan yang terlihat jelas sehingga memungkinkan dilalui dengan baik. Semua BUJT mengkonfirmasi untuk memfungsikan dan mensiagakan unit tambahan peralatan transaksi tol, derek, ambulan, kendaraan patroli dan resque, kamera pantau dan traffic management system, serta berbagai peralatan penunjang rekayasa lalulintas lainnya.
Hal sama untuk kesiapan petugas layanan yang akan tersebar membantu melayani para pengguna jalan tol. Menurut Kris, setidaknya ada 3 (tiga) permasalahan yang umum menyertai event management lalu lintas di momen besar seperti Lebaran.
Pertama adalah kapasitas infrastruktur khususnya kapasitas jalan dan tempat istirahat. Rekayasa lalulintas melalui kebijakan one way maupun contra flow disiapkan di jalur tol utama, mengantisipasi pergerakan masif mudik dan balik Lebaran. Masyarakat diminta menyesuaikan rencana perjalanannya dengan pengaturan jadwal rekayasa lalu lintas ini.
Di dalam rest area telah dilakukan penataan jalur lintasan, parking capacity report, himbauan berbagi dengan pembatasan waktu beristirahat, penyiapan paket makanan siap saji dan siap santap yang memungkinkan take away, dan lain-lain. Kris juga menyarankan pemanfaatan kantor layanan gerbang tol, tempat layanan publik, kantor instansi pemerintah, dan lain-lain, di luar jalan tol sebagai tempat istirahat sementara.
"Masyarakat tidak perlu khawatir istirahat keluar tol mengingat perhitungan tarif tol akan berlaku sama, yaitu berdasarkan km-travelled," kata Kris.
Ia juga mengkampanyekan kesiapan berkendaraan: kondisi, kelaikan dan kesiapan kendaraan; kondisi dan kesiapan pengemudi dan penumpang; tidak membawa penumpang dan barang bawaan berlebih. Kemudian tertib lalulintas: berkendaaraan di jalurnya; tidak menggunakan dan berhenti di bahu jalan; tidak memutar / pindah lajur di sembarang tempat; berkendaraan sesuai rambu dan panduan petugas; jaga jarak aman dan tidak memacu kecepatan berlebihan.
Serta ketiga kesiapan perlengkapan pendukung: periksa kondisi dan tekanan ban, isi/periksa kondisi BBM dan saldo uang elektronik sebelum berada di jaringan jalan tol, beli/persiapkan tiket penyeberangan jauh hari sebelum keberangkatan, periksa kesiapan perlengkapan pribadi di perjalanan.