EKBIS.CO, BOGOR -- PT PLN (Persero) siap mendukung hadirnya angkutan kota (angkot) listrik di Kota Bogor, Jawa Barat, dengan memastikan ketersediaan infrastruktur pengisian kendaraan listrik yang dikhususkan untuk angkutan umum listrik di wilayah tersebut.
Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PT PLN UID Jawa Barat Eko Suharno mengatakan dalam akselerasi rencana besar pemerintah, PLN berkomitmen dalam penyediaan infrastruktur pengisian listrik. Ada lima unit angkot listrik yang diuji coba sejak 4 April 2024, hingga tiga bulan ke depan di rute Cidangiang-Suryakencana, dengan tarif Rp 5 ribu.
“Kami dari PLN sangat antusias menyambut uji coba penyelenggaraan angkutan umum perkotaan berbasis listrik di Kota Bogor ini,” ujarnya.
Kehadiran angkot listrik ini, menurut Eko, menjadi tonggak sejarah transportasi perkotaan di Kota Bogor menuju transportasi yang lebih bersih di masa depan.
Eko menjelaskan, program percepatan hilirisasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) akan mendukung pengurangan impor energi, khususnya bahan bakar minyak yang juga mendukung ketahanan energi nasional melalui Hilirisasi untuk membangun ekosistem electric vehicle (EV).
“Ini sejalan dengan program pemerintah untuk menghentikan impor bahan bakar minyak di 2030 dan mendukung target zero emission di tahun 2060,” kata Eko.
VP Business Development PT Kalista Soter Hastia Rono Yunarto menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, atas kepercayaan dan kesempatan sebagai mitra dalam upaya transisi konversi energi di sektor transportasi publik ini.
Inisiatif dan kerja sama ini menurutnya merupakan langkah penting, dalam mendukung percepatan transisi menuju kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Ia menjelaskan, sektor transportasi berperan besar dalam pencemaran udara.
Secara umum kota-kota besar menyumbang 60-70 persen dari emisi gas kendaraan bermotor.
"Penggunaan kendaraan listrik tentunya akan membantu menekan pencemaran udara. Secara umum, kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi saat digunakan, sehingga mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh pembakaran mesin berbahan bakar fosil, seperti bensin atau diesel,” ucapnya.
Selain tujuan utama untuk mengurangi emisi gas kendaraan bermotor dari sektor transportasi, kata dia, kolaborasi ini juga didasari oleh kesamaan visi.
“Yakni menciptakan nilai-nilai berkelanjutan dalam pelayanan publik, khususnya di sektor transportasi dengan menyediakan transportasi umum yang nyaman dan aman bagi masyarakat Kota Bogor,” ujarnya.