EKBIS.CO, JAKARTA -- Pada masa Angkutan Lebaran 2024, lanjut dia, KAI menyediakan tiket sebanyak 4.222.000 tempat duduk dan hingga saat ini sudah terjual sekitar 80 persen. Untuk arus balik kira kira 64-65 persen yang terjual.
"Sehingga masih tersisa cukup banyak untuk arus balik," kata Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo di Purwokerto, Senin (8/4/2024).
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan dengan sebaik-baiknya. Agar pembelian tiket bisa dilakukan dengan baik dan mendapatkan tiket yang dikehendaki.
Kendati demikian, Didiek mengakui ketersediaan tiket tersebut meningkat sekitar 6 persen dari Lebaran 2023 karena KAI terus berinvestasi terutama yang berkaitan dengan sarana.
Dalam hal ini, KAI pada 2023 kontrak dengan PT INKA (Persero) sebanyak 612 kereta dan hingga saat ini telah masuk sebanyak 10 train set (rangkaian kereta) yang telah dioperasikan. Menurut dia, kedatangan kereta dari PT INKA (Persero) tersebut akan terus berlangsung hingga 2026, sehingga akan menambah kapasitas volume angkut.
"Harapannya tahun depan, angkutan lebaran akan lebih banyak lagi," kata Didiek.
Didiek mengatakan khusus untuk PT KAI (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto saat ini sudah banyak fasilitas yang dibangun dengan harapan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Kemarin, KAI meresmikan Monumen Lokomotif Kebo Kuning C300 untuk membangkitkan kesukaan atas kereta api. Di samping itu, KA juga meresmikan Mes Kereta Api Sawunggalih.
"Tujuannya agar pelayanan KAI bukan hanya kepada masyarakat tetapi juga pelayanan kepada pegawai kita," ungkap Didiek.
Dalam hal ini, kata dia, Mes Sawunggalih merupakan tempat peristirahatan yang nyaman bagi pegawai KAI termasuk awak kereta api agar dapat beristirahat dan bekerja dengan fokus.
Berdasarkan informasi yang terpasang pada monumen, Lokomotif Kebo Kuning C300 didatangkan dari Schoema, Jerman, pada tahun 1963. Kebo Kuning dalam bahasa Jawa berarti kerbau berwarna kuning. Lokomotif tersebut berseri C300 yang berarti memiliki 3 roda penggerak hidrolik.
Lokomotif memiliki panjang 4.560 milimeter, lebar 1.760 milimeter, tinggi 2.860 milimeter, dan daya motor diesel sebesar 100 horse power (HP). Pada 13 Februari 2024, lokomotif tersebut dibawa dari Balai Yasa Tegal ke Stasiun Purwokerto untuk dijadikan monumen.