EKBIS.CO, YOGYAKARTA -- Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menyebutkan bahwa pemuda memiliki peran penting dalam transformasi agrifood system di Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Asisten FAO- Perwakilan Program FAO Indonesia, Ageng Setiawan Herianto, di Yogyakarta, seperti dilansir ANTARA, belum lama ini.
"Peran pemuda akan bisa menjamin transformasi agrifood system ini berhasil atau tidak. Karenanya sekarang kami berusaha untuk mendukung pemerintah Indonesia untuk melakukan youth empowerment," kata Ageng.
Dengan agrifood system, FAO tidak hanya berbicara soal produksi pertanian tapi juga berbicara perubahan nilai produksi pertanian itu sendiri.
FAO akan membangun dua training center di Indonesia untuk pemuda. FAO akan membangun sejak dari on farm sampai membangun market. "Karena tanpa market, pemuda tidak akan tertarik," ujarnya.
Ageng juga menambahkan ada sejumlah tantangan yang membuat pemuda sedikit berat menjadi seorang petani. Salah satunya adalah aset atau lahan.
"Anak muda tidak punya aset yang siap. Karena itu perlu difasilitasi agar bisa mengakses aset itu. Bagaimana ini bisa difasilitasi pemerintah, kebijakannya," kata dia.
Kemudian setelah difasilitasi soal lahan, berikutnya adalah diberikan akses pasar.
Karena tidak bisa petani pemula mencari pasar, maka harus dibantu dulu. Hal itu yang akan mempercepat anak muda mau masuk ke pertanian.
Ageng berharap anak muda mau masuk ke pertanian. "Pertanian itu keren, jangan membayangkan pertanian itu kotor, jangan membayangkan pertanian itu hanya orang yang pakai caping, jangan begitu," ujarnya.