EKBIS.CO, JAKARTA -- PT KAI Commuter Indonesia (KCI) mencatat pertumbuhan jumlah penumpang commuter line atau KRL di seluruh wilayah operasi selama masa angkutan lebaran pada 31 Maret hingga 21 April atau selama 22 hari. Direktur Operasi dan Pemasaran KCI Broer Rizal mengatakan kenaikan penumpang berimplikasi positif terhadap pendapatan perusahaan.
"Omset total pendapatan Rp 88 miliar selama angkutan lebaran seluruh wilayah operasi KCI," ujar Rizal saat konferensi pers masa angkutan lebaran KAI Commuter 2024 di Jakarta, Selasa (23/4/2024).
Rizal mengatakan KCI telah melayani 20.960.944 penumpang selama masa angkutan lebaran 2024. Jumlah ini meningkat 13 persen dari masa angkutan lebaran 2023.
Rizal menyampaikan KRL Jabodetabek masih menjadi wilayah operasi dengan volume penumpang tertinggi dengan 17.896.165. Hal ini menjadikan KRL Jabodetabek sebagai penyumbang pendapatan tertinggi dibandingkan wilayah operasi KCI lain seperti KRL Jogja, Surabaya, dan Bandung.
"Untuk (KRL) Jabodetabek itu sebesar Rp 64 miliar. Dominasi penumpang commuter line itu memang dari wilayah Jabotabek," ucap Rizal.
Tak hanya Jabodetabek, Rizal menyebut volume penumpang di wilayah operasi KCI lain juga mengalami peningkatan. Rizal memerinci penumpang KRL Jogja-Palur sebanyak 46 ribu orang per hari dari saat normal yang hanya sekitar 20 ribu hingga 25 ribu orang dan Prambanan Ekspres (Prameks) dari dua ribu orang per hari menjadi enam ribu orang.
"Volume pengguna transit di Stasiun Manggarai mencapai rekor sebanyak 203.470 ribu orang pada 13 April, padahal Stasiun Manggarai saat puncak di hari biasa sekitar 150 ribu orang," sambung Rizal.
Rizal menyampaikan peningkatan penumpang tak lepas dari penambahan frekuensi perjalanan KRL di seluruh wilayah operasi. Selama masa angkutan lebaran 2024, KCI mengoperasikan 30 perjalanan untuk KRL Jogja-Palur dari biasanya yang hanya 24-26 perjalanan, 12 perjalanan Prameks dari hari biasa yang sebanyak delapan perjalanan, serta 68 perjalanan kereta Basoetta dari hari normal yang hanya 56 perjalanan.
