EKBIS.CO, JAKARTA -- Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah perseroan telah mencapai 500 ribu nasabah per 24 April 2024.
“Sampai hari ini sudah 500 ribu (nasabah). Target tahun ini di atas satu juta,” ujar Chief Business Digital Officer BJJ Angela Lew Dermawan usai peluncuran Solopreneur Academy di Jakarta, Rabu (24/4/2024).
Ia menjelaskan Bank Saqu akan fokus menyasar nasabah dari masyarakat yang bekerja sebagai solopreneur dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta generasi muda.
“Solopreneur di Indonesia sedang sangat berkembang. Banyak individu-individu yang tidak lagi ingin bekerja 100 persen di perusahaan, tapi mereka ingin berkreasi sendiri dan mereka menjajal solopreneur. Nanti di tahun 2030 diharapkan satu dari tiga populasi akan menjadi solopreneur di Indonesia,” ujar Angela.
Dalam kesempatan ini, Bank Saqu bekerja sama dengan Endeavor Indonesia meluncurkan program mentoring yaitu Bank Saqu Solopreneur Academy, dalam rangka membekali pengetahuan, keterampilan, dan jaringan yang dibutuhkan agar solopreneur semakin produktif dan sukses.
“Bank Saqu tidak hanya menyediakan layanan keuangan yang dirancang khusus untuk kebutuhan mereka, tetapi juga berbagai dukungan yang juga meningkatkan produktivitas dan kompetensi mereka,” ujar Angela.
Dalam kesempatan sama, Direktur Eksekutif Endeavor Indonesia Devina Hartono mengatakan selama ini salah satu kendala utama para solopreneur maupun para startup pemula untuk bisa tumbuh adalah minimnya dukungan jejaring yang efektif dan menemukan mentor yang efektif.
Sehingga, kurikulum program ini dirancang berdasarkan pengalaman dan visi Endeavor Indonesia untuk selalu “Dream Bigger, Scale Faster” dalam mendukung ekosistem startup.
“Dengan mentorship yang intensif lewat dukungan pembinaan solopreneur dengan tenaga mentor dari jejaring yang dimiliki Endeavor, kami berharap program ini dapat meningkatkan kompetensi para solopreneur Indonesia lebih lanjut,” ujar Devina.
Selama masa mentorship, lanjutnya, program ini akan memberikan kurikulum komprehensif kepada peserta terpilih yang dirancang untuk meningkatkan ketajaman bisnis, dan literasi keuangan.
Pada 2023, bank milik PT Astra International Tbk (ASII) ini membukukan rugi bersih senilai Rp 47,44 miliar di tengah pendapatan bunga bersih yang senilai Rp 545,24 miliar pada 2023, atau naik 87,34 persen year on year (yoy).
Dari sisi intermediasi, perseroan telah menyalurkan kredit Rp3,78 triliun pada 2023, atau tumbuh 50 persen (yoy) dan aset naik 11,65 persen (yoy) menjadi Rp11,21 triliun pada 2023.
Perseroan menjaga kualitas asetnya, dengan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) bruto di level 1,36 persen dan NPL neto di level 0,25 persen.
Dari sisi pendanaan, meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp 4,83 triliun pada 2023, turun 2,22 persen (yoy), dengan dana murah alias current account saving account (CASA) naik 12,01 persen (yoy) menjadi Rp 791,59 miliar pada 2023.