EKBIS.CO, SORONG -- Manajemen Bandara Domino Eduard Osok (DEO) Sorong, Papua Barat Daya menargetkan pengembangan kapasitas bandara untuk memperkuat daya tampung baik landasan pacu, kapasitas parkir pesawat dan kapasitas gedung terminal.
Kepala Bandara DEO Sorong, Cece Tarya di Sorong, Senin, menjelaskan ada tiga hal dalam rencana pembangunan itu namanya notice of airport capacity (NAC) yang meliputi kapasitas landasan pacu, kapasitas parkir pesawat dan kapasitas gedung terminal.
"Ketiga hal ini harus sinkron, sebab kalau kapasitas terminal begitu besar sementara kapasitas parkir pesawat hanya menampung dua pesawat saja, ini menjadi sia-sia, begitu pun dengan fasilitas lainnya," ucapnya.
Maka, NAC menjadi tolok ukur yang dievaluasi setiap tahun dan dilaporkan supaya sinkron dengan rencana pengembangan bandara itu.
Dia menyebutkan, landasan pacu di Bandara DEO Sorong masih kurang dari 80 persen, sehingga seluruh prasarana di landasan pacu belum perlu untuk dikembangkan, tetapi yang perlu dilakukan adalah penguatan supaya lebih optimal.
Berdasarkan hasil kajian konsultan menyebutkan bahwa walaupun hanya panjang landasan pacu 2.500 meter, tetapi bisa digunakan untuk embarkasi haji dengan menggunakan Airbus 330 kapasitas 450 penumpang.
"Apron capasity di Bandara DEO Sorong baru mencapai 62 persen, kemudian kapasitas gedung terminal 117 persen," ujarnya
Kemudian, terminal Bandara DEO Sorong dengan luas 13.700 m2 dengan kapasitas daya tampung per tahun hanya 1,2 juta sehingga dinilai penuh. Maka di tahun depan pihaknya akan membangun pelebaran gedung terminal Bandara DEO untuk menjawab kebutuhan penumpang.
"Di tahun depan, gedung terminal Bandara DEO Sorong akan dibangun karena telah mendapatkan persetujuan dan memiliki rancangan teknik terinci (RTT) untuk pembangunan gedung dimaksud," bebernya.
Karena, menurut dia, di dalam aturan kebandaraan sudah ada ketentuannya, bahwa per satu orang penumpang itu untuk bandara domestik harus tersedia gedung terminal sebesar 14 m2 dengan kebutuhan lainnya.
"Ini target kita untuk ditingkatkan menjadi dua kali dengan kondisi saat ini dengan tujuan untuk mencapai 2,8 juta penumpang per tahun," katanya.