Kamis 02 May 2024 08:34 WIB

Airlangga: RI Masih On-Track untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Modalitas yang dimiliki Indonesia juga adalah stabilitas politik.

Red: Lida Puspaningtyas
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ketika diwawancarai wartawan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2024).
Foto: Republiika/Febryan A
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ketika diwawancarai wartawan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2024).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia saat ini masih berada di jalan yang tepat atau on-track untuk dapat mencapai Visi Indonesia Emas 2045.

Pemerintah memiliki empat pilar utama untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2024. Pertama, pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Ketiga, pemerataan pembangunan. Keempat, pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.

Baca Juga

“Indonesia adalah negara yang tangguh. Hal ini kita buktikan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menguntungkan dalam beberapa tahun terakhir karena pandemi COVID-19, meningkatnya ketegangan geopolitik, tekanan keuangan, fragmentasi perdagangan, dan perubahan iklim,” kata Airlangga dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu (1/5/2024).

Dalam kuliah tamu di London School of Economics and Political Science (LSE) di London, Inggris (30/4), Airlangga menggarisbawahi pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terlebih, Indonesia memiliki peluang bonus demografi yang wajib dimanfaatkan dengan baik.

Sejauh ini, menurut Airlangga, fundamental ekonomi Tanah Air masih tumbuh di level 5 persen selama delapan kuartal terakhir berturut-turut.

Modalitas lain yang dimiliki Indonesia selain stabilitas pertumbuhan ekonomi adalah stabilitas politik. Pada Februari 2024, Indonesia telah berhasil mengadakan pemilihan umum.

"Pemerintahan baru akan tetap berkomitmen pada prioritas reformasi struktural, dan hasil pemilihan tidak akan mengalihkan sikap ini. Fokus kebijakan pada pertumbuhan dan kewaspadaan fiskal akan tetap utuh. Pasca pemulihan ekonomi yang solid dari pandemi, Indonesia lanjut bergerak untuk menjadi ekonomi yang maju," ujarnya.

Untuk mencapai hal ini, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi rata-rata 6-7 persen per tahun dalam 20 tahun ke depan. Untuk itu, diperlukan dukungan investasi untuk tumbuh sebesar 6,8 persen per tahun.

Saat ini, pemerintah telah merancang strategi komprehensif dan adaptif untuk melakukan transformasi ekonomi melalui yang pertama, sains dan teknologi, inovasi, dan produktivitas ekonomi.

Kedua, implementasi ekonomi hijau. Ketiga, transformasi digital, Keempat, integrasi ekonomi domestik dan global, dan kelima, area perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

Pada kuliah tamu yang dihadiri lebih dari 100 mahasiswa di London tersebut, Airlangga juga menyampaikan upaya pemerintah dalam memobilisasi dan memaksimalkan tiga mesin ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan.

Pertama, mesin perekonomian konvensional yang digunakan harus diperbaharui untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas yang ada. "Revitalisasi mesin ini akan meningkatkan stabilitas makroekonomi dengan meningkatkan investasi baru, ekspor, dan daya saing," tutur Airlangga.

Kedua, mesin ekonomi baru yang akan berfungsi sebagai akselerator pertumbuhan masa depan. Mesin ekonomi baru ini mencakup penggunaan aplikasi digital dan kecerdasan buatan, pengembangan industri semikonduktor untuk mendorong industrialisasi, dan pengembangan ekonomi hijau dan energi terbarukan.

Ketiga, mesin ketahanan sosial yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup kelompok masyarakat miskin dan rentan.

Ia juga mengundang pelajar yang hadir dalam kuliah tamu untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di Inggris untuk meningkatkan kontribusi bagi perekonomian Indonesia.

Salah satu sektor yang menarik adalah ekosistem kendaraan listrik, sebab Pemerintah sedang berupaya mempercepat adopsi kendaraan listrik yang selaras dengan strategi hilirisasi mineral penting (downstreaming critical mineral) Indonesia.

Selain itu, pengembangan sektor ini akan mempercepat agenda dekarbonisasi. Indonesia juga mulai menjadi pusat produksi kendaraan listrik global, antara lain Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, SGMW Motor Indonesia, BYD Motor, dan Chery Indonesia.

Sementara itu, beberapa produsen yang dikonfirmasi akan bergabung pada 2024 adalah Neta, Vinfast, Citroen, dan MG Motors.

Adapun sepanjang 2023, total penjualan kendaraan listrik baterai mencapai 17.147 unit atau tumbuh 66 persen dibandingkan dengan 2022.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement