Selasa 14 May 2024 19:28 WIB

Bansos Sembako dan PKH Tahap 2 Dibagikan di Bali

Sebanyak 44.400 KPM dijadwalkan menerima bansos sembako dan PKH di Pulau Dewata.

Red: syahrudin el fikri
Petugas melakukan verifikasi dan pendataan warga penerima manfaat bantuan sosial berupa sembako.
Foto: Pos Indonesia
Petugas melakukan verifikasi dan pendataan warga penerima manfaat bantuan sosial berupa sembako.

REPUBLIKA.CO.ID-DENPASAR--PT Pos Indonesia (Persero) atau Pos IND telah memulai penyaluran bantuan sosial (bansos) sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap 2 dari Kementerian Sosial. Penyaluran tahap 2 ini merupakan periode penyaluran bulan April, Mei, dan Juni 2024. 

Salah satu penyaluran bansos sembako dan PKH terpantau dilakukan oleh Pos IND di wilayah Bali, pada awal Mei 2024. Sebanyak 44.400 KPM dijadwalkan menerima bansos sembako dan PKH di Pulau Dewata tersebut.

Baca Juga

"Kami sudah menyalurkan 23 ribu atau kurang lebih 53 persen. Awal pekan lalu, kami baru mendapatkan alokasi baru. Hari ini, 2 Mei, kami ada penjadwalan penyaluran di beberapa titik baik di Kantor Pos maupun di desa-desa," kata Arya Febriyanto selaku Executive General Manager Kantor Pos KCU Denpasar, dalam siaran persnya kepada redaksi Republika.co.id, Selasa (14/5).

Arya menjelaskan timnya terus mengupayakan penyaluran bansos sembako dan PKH tahap 2 agar selesai tepat waktu. Dia juga memastikan bantuan tiba tepat sasaran dan tepat jumlah. 

"Tantangannya, untuk mengelola penyaluran bansos di Bali ini kami menginformasikan kepada seluruh KPM agar segera mencairkan bansos di waktu yang sudah ditentukan. Pada saat kami menyalurkan sembako dan PKH, kami berkoordinasi dengan Dinsos dan pemda setempat agar kami bisa menyalurkan secara tepat dan sesuai waktu yang sudah ditentukan oleh Kementerian Sosial," ucap Arya.

Pos IND diketahui menerapkan tiga metode penyaluran, yaitu dibagikan di Kantor Pos, komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah KPM (door to door) khusus untuk mereka yang sedang sakit, lansia, maupun disabilitas.

Kepada setiap KPM yang akan mencairkan bansos, diwajibkan menunjukkan identitas berupa KTP atau Kartu Keluarga (KK) jika pengambilan bansos diwakilkan. Bansos sembako dan PKH hanya boleh diwakilkan kepada keluarga di KK yang sama.

"Pada saat penyaluran kami selalu menginformasikan kepada KPM tentang tata cara pencairan bantuan, yaitu membawa KTP atau KK jika pengambilan diwakilkan, juga membawa surat undangan/surat pemberitahuan dari kami," tuturnya.

Penyaluran bansos sembako dan PKH tahap 2 telah diterima oleh sejumlah KPM di Bali. Salah satunya, Iman. Pria paruh baya ini tampak senang mendapatkan bantuan berupa uang tunai dari Kementerian Sosial yang disalurkan oleh Pos IND. "Saya senang sekali bisa menerima bantuan ini. Uang bantuan akan digunakan untuk membeli beras," kata Iman.

Lebih lanjut Iman mengatakan dibandingkan bantuan berupa beras atau sembako lainnya, ia lebih memilih bantuan berupa uang tunai karena bisa dibelanjakan sesuai kebutuhan keluarga. "Kalau disuruh pilih terima bantuan uang atau barang, saya lebih senang terima dalam bentuk uang tunai," ujarnya.

KPM lainnya, Putu Pastiasih, juga tak kalah semringah. Ia gembira dan bersyukur pemerintah menunjukkan kepedulian dengan memberikan bantuan uang. "Saya senang sekali pemerintah telah memberikan bantuan uang tunai. Saya bisa gunakan untuk kebutuhan di rumah. Saya terima bantuan uang tunai Rp. 600 ribu," ucap Putu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement