EKBIS.CO, JAKARTA -- Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) berkomitmen mendukung pengembangan masyarakat melalui kontribusi sosial sejak empat dekade lalu. Salah satu fokus utama YDBA ialah mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa naik kelas dan mandiri.
Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Rahmat Samulo, YDBA telah membina 13 ribu UMKM sejak 44 tahun lalu hingga saat ini. Pada tahun ini saja, UMKM binaan YDBA sudah mencapai 1.200 UMKM.
"Dari data, kelihatan sekali Astra sangat serius untuk membina UMKM. Jadi bukan sekadar ingin mendapatkan nama, tapi ini benar-benar dibina secara serius sehingga bisa mandiri," ujar Rahmat saat peresmian bazar UMKM kolaborasi Sarinah dan Astra di rubanah Sarinah, Jakarta, Kamis (16/5/2024).
Rahmat menyampaikan model pembinaan YDBA dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pelatihan, pendampingan, hingga dukungan permodalan melalui Astra Ventura. Rahmat mengatakan YDBA juga melakukan pendekatan intensif dengan menempatkan 15 kantor cabang di Indonesia yang memudahkan para pelaku UMKM berkonsultasi dengan tim YDBA.
"Kita benar-benar dekat dengan UMKM dan cara ini jauh lebih efektif dalam meningkatkan kualitas UMKM," ucap Rahmat.
Rahmat mengatakan YDBA juga memikirkan akses pasar para pelaku UMKM binaan. Hal ini yang mendorong YDBA berkolaborasi dengan PT Sarinah (Persero) menggelar bazar UMKM di rubanah Sarinah pada 16-19 Mei 2024.
"Sarinah punya branding kuat dalam kembangkan kearifan bangsa dan memiliki visi yang sama dengan kita untuk UMKM. Kalau berkolaborasi, hasilnya akan jauh lebih baik," kata Rahmat.
Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati menyambut positif kolaborasi dengan Astra. Fetty mengatakan Sarinah dan Astra memiliki perhatian yang sama terhadap kemajuan UMKM.
Fetty mengatakan Sarinah siap berkolaborasi dengan pihak mana pun dalam mendukung pelaku UMKM. Fetty menyebut dukungan banyak pihak sangat diperlukan dalam memperluas akses pasar UMKM.
"Terima kasih Astra dalam kolaborasi hingga sampai ke tahap bazar UMKM. Kita senang berkolaborasi dengan Astra, jadi tidak hanya kolaborasi sesama BUMN, tapi juga swasta," kata Fetty.
Dept Head Mentorship and Supporting Development YDBA Aloysius Daniel Harbianto mengatakan kolaborasi YDBA dan Sarinah telah berjalan sejak Februari dengan mengkurasi 200 UMKM. Dari jumlah tersebut, terpilih 50 UMKM sektor fesyen, kerajinan tangan, dan kuliner dari Jabodetabek, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Yogyakarta, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengikuti pameran di Sarinah.
"Kriteria pemilihan UMKM meliputi berbagai aspek, dari proses produksi, inovasi, kreasi, standarisasi, hingga pemanfaatan teknologi digitalisasi," ujar Daniel.
Daniel menilai kolaborasi YDBA dan Sarinah merupakan hal yang telat lantaran sama-sama memiliki komitmen penuh terhadap pengembangan UMKM. Daniel mengatakan YDBA selama ini telah memberikan sejumlah pelatihan kepada UMKM binaan meliputi kemampuan negoisasi, legalitas, desain produk, narasi produk, pengembangan konsep, perlindungan merek, dan akses pasar.
"Astra dan Sarinah punya visi yang sama dalam pengembangan UMKM. Selain pelatihan dan pendampingan, sekarang kita ingin program itu terus berlanjut dengan bazaar UMKM," kata Daniel.