EKBIS.CO, JAKARTA -- Gunung Ruang yang berada di Kabupaten Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Provinsi Sulawesi Utara yang meletus pada Selasa (14/4/2024) masih terus mengeluarkan hujan batu dan awan panas (erupsi). Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG, aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih tinggi dan ditetapkan pada Level IV, Awas.
BRI melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli merespon kejadian bencana alam tersebut dan bahu membahu membantu warga yang terdampak. Berbagai bantuan tanggap bencana diberikan berupa mineral, beras, telur, mie instan, pakaian, alat mandi, perlengkapan bayi, bumbu dapur, gas LPG, makanan ringan, masker, obat-obatan, dll.
Bantuan tanggap darurat tersebut disalurkan oleh insan BRILian (pekerja BRI) melalui unit kerja terdekat dengan wilayah bencana yang berada di Manado, Sulawesi Utara. BRI juga berkolaborasi bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya untuk bahu membahu menyalurkan bantuan bagi warga terdampak.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa penyaluran bantuan BRI kepada korban bencana Erupsi Gunung Ruang merupakan wujud kepedulian BRI terhadap warga yang terdampak. Bantuan yang diberikan diharapkan dapat meringankan beban para korban. “Kami terus bekerja sama dan berkolaborasi dengan semua pihak untuk bahu membahu meringankan beban masyarakat terdampak”, ungkapnya, Kamis (16/5/2024).
Catur juga menginformasikan bahwa layanan perbankan pada unit kerja BRI dan operasional BRI di wilayah sekitar Gunung Ruang dijalankan terbatas dan menyesuaikan dengan kondisi di lokasi. Masyarakat juga bisa memanfaatkan keberadaan AgenBRILink terdekat untuk kebutuhan layanan transaksi perbankan.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro terus melakukan upaya pemulangan pengungsi yang berada di luar kawasan rawan bencana yang telah didata melalui pendataan pengungsi terpilah oleh tim yang didampingi BNPB di wilayah Kecamatan Tagulandang, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Manado serta melakukan survey lokasi untuk kebutuhan relokasi pengungsi.
Kegiatan belajar mengajar serta berbagai fasilitas pendidikan yang terdampak akibat aktivitas vulkanik Gunung Ruang ini membuat Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) secara intens berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pj Bupati Sitaro untuk menyelenggarakan kembali kegiatan belajar dan ujian sekolah secara terpusat bagi peserta didik yang terganggu kegiatan belajarnya akibat berada dilokasi pengungsian. Pemerintah Kabupaten Sitaro memutuskan memperpanjang status tanggap darurat selama 14 hari yang dimulai sejak tanggal 14 Mei – 27 Mei 2024.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengimbau masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ruang diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ruang dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas Gunungapi Ruang dari pihak berwenang seperti Pos Pengamatan Gunungapi Ruang, PVMBG, BNPB, BPBD dan lainnya.