EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendorong Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) untuk mengambil peran kunci dalam menavigasi kawasan, jika ingin mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan saling terhubung.
Dalam intervensi Sesi I lanjutan pertemuan ke-30 Menteri Perdagangan APEC di Arequipa, Peru, pada Sabtu (18/5/2024) waktu setempat, Zulhas menyebut, untuk dapat mewujudkannya, salah satu upayanya adalah melalui pembahasan agenda Kawasan Perdagangan Bebas di Kawasan Asia Pasifik (Free Trade Area of the Asia-Pacific/FTAAP).
Zulhas menyatakan, Asia Pasifik dapat dilihat sebagai kawasan yang paling dinamis dan menarik di dunia. Dalam hal ini, APEC perlu mengambil peran kunci untuk menavigasi kawasan tersebut agar memiliki pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan saling terhubung.
"Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah melalui agenda FTAAP," ujar Zulkifli melalui keterangan di Jakarta, Ahad (19/5/2024).
FTAAP menjadi salah satu kekuatan pendorong dalam memajukan integrasi ekonomi regional. Satu hal yang ia tekankan, keberadaan FTAAP harus saling melengkapi dengan APEC itu sendiri dalam meningkatkan perdagangan dan investasi.
Zulhas menyampaikan, APEC dipandang sebagai inkubator ide dan FTAAP perlu dilihat sebagai katalisator dari ide-ide tersebut. Untuk tujuan tersebut, perlu dilakukan beberapa hal, antara lain kerja sama harus menjadi inti dari FTAAP.
Meskipun terdapat banyak perbedaan yang teridentifikasi dalam berbagai perjanjian dan inisiatif perdagangan antar-Ekonomi APEC, kita perlu fokus untuk mengatasi ini melalui FTAAP. "Oleh karena itu, berinvestasi dalam peningkatan kapasitas adalah faktor penting untuk membangun area-area konvergensi, terutama bagi Ekonomi berkembang dan kurang berkembang di APEC," katanya.
Selain itu, diskusi mengenai FTAAP perlu pendekatan yang lebih berimbang dan fleksibel. Hal ini bertujuan untuk mengatasi perbedaan kapasitas dan kemampuan Ekonomi APEC untuk melaksanakan agenda FTAAP.
Hal lainnya adalah manfaat FTAAP perlu terdistribusi secara merata dan saling menguntungkan bagi semua Ekonomi. Kondisi ini diharapkan dapat membantu Ekonomi berkembang dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
"Karena itu, FTAAP dapat memperluas inklusivitas dan pembangunan berkelanjutan dengan memastikan tidak ada pihak yang tertinggal," ujar Zulhas.
Ia mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan dalam FTAAP seperti inisiatif kebutuhan peningkatan kapasitas, eksplorasi isu-isu perdagangan dan investasi generasi baru, serta mekanisme berbagi informasi tentang perjanjian dagang. Ia berpandangan, upaya-upaya ini tetap menjadi opsi efektif untuk memfasilitasi dan memajukan diskusi FTAAP agar lebih inklusif, adil, dan saling menguntungkan.
"Saya berharap dapat bekerja sama dengan rekan-rekan menteri untuk membawa kesejahteraan bagi masyarakat di kawasan Asia Pasifik," ucapnya.