Senin 20 May 2024 18:50 WIB

Dorong Transaksi Penjualan Meterai Tempel, PosIND Bangun Kemitraan

Pos Indonesia imbau masyarakat waspada terhadap materai palsu.

Red: syahrudin el fikri
Pimpinan Pos Indonesia berdiskusi untuk meningkatkan penjualan materai tempel.
Foto: dok
Pimpinan Pos Indonesia berdiskusi untuk meningkatkan penjualan materai tempel.

EKBIS.CO, YOGYAKARTA -- Dalam rangka evaluasi penjualan meterai tempel di Agen Meterai serta upaya peningkatan transaksi agen meterai, PT Pos Indonesia (Persero) dengan branding barunya PosIND, selaku distributor resmi penjualan meterai tempel menggelar kegiatan evaluasi dan workshop Agen Meterai.

Kegiatan  tersebut diselenggarakan selain sebagai evaluasi dan workshop, juga sebagai upaya menjalin hubungan kerja yang lebih kuat dan strategis antara PosIND dengan para agen meterai khususnya penjualan meterai fisik atau tempel.

Baca Juga

Haris, selaku Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (persero), menyatakan bahwa PT Pos Indonesia terus berinovasi dalam penjualan meterai, khususnya meterai tempel. Mulai tahun 2023, PT Pos Indonesia menerapkan pola keagenan untuk memastikan pendapatan jasa keuangan yang lebih optimal. 

"Para agen dipilih untuk memperoleh provisi, dan penjualan tunai di loket kantor pos kini harus cashless. Sampai saat ini ada 5 agen meterai yang kami undang hari ini untuk berdiskusi dan mengevaluasi kinerja yang sudah dibukuhkan oleh para agen ini. Secara prinsip sudah bagus, hanya saja mungkin dari sisi volume itu masih belum seperti yang kita harapkan," kata Haris.

Haris menjelaskan bahwa terkait meterai, saat ini status PT Pos Indonesia itu masih menjadi sub agen. 

“Nah, jadi kita bukan distributornya e-meterai. Jadi e-meterai itu distributor tunggalannya itu ada di Peruri. Sama seperti PT Pos Indonesia untuk meterai tempe itu ada di PosIND. Seiring berjalannya waktu berdasarkan evoluasi memang capaian kinerja e-meterai ini masih jauh dari harapan. Karena itu kita memang akan masuk juga terlibat nanti di E-Materai ini,” jelas Haris. 

Saat ini, lanjut Haris, PT Pos Indonesia dalam proses mengajukan ijin untuk bisa ikut dalam penjualan e-meterai. Juga kejelasan PosIND dalam status sebagai agen atau sebagai distributor. 

“Jadi artinya bahwa Pos merupakan salah satu distributor e-meterai selain beberapa distributor yang sudah bekerja sama dengan Peruri. Jadi nanti PT Pos Indonesia itu bekerja sama dengan Peruri untuk penjualan E-Materai. Jadi baik di loket Kantorpos maupun di mobile app PT Pos Indonesia, Pospay,” kata Haris.

Mengenai target yang disematkan dari Ditjen Pajak, Haris menjelaskan tentang upaya yang terus dilakukan PosIND.

“Jadi, dari sisi kami PT Pos Indonesia selain keberadaan agen meterai tadi, kami juga melakukan program. Ada yang namanya program warung meterai, sejuta warung meterai. Artinya kita ingin menambah titik penjualan meterai tadi. Di samping itu juga kalau kita lihat musuh utama ataupun pesaing utama dari meterai temple ini adalah meterai palsu. Karena itu sosialisasi itu terus kita dorong. Sosialisasi kepada masyarakat bahwa PT Pos lah tempat resmi penjualan materai. Dan kita arahkan bahwa mereka untuk membeli di kantor pos ataupun agen-agen yang memang resmi. Sehingga memang mereka karena ada sanksi kan. Pada saat mereka memakai meterai tempel, mereka akan dikenakan sanksi. Ada pidana yang mengatur itu,” tutur Haris 

Karena itu, lanjut Harus, PosIND terus bersinergi dengan DJP ikut mensosialisasikan terus menerus. Seperi misalkan ada informasi ohak PosIND berkomunikasi dan menyampaikan kepada DJP bahwa ada kondisi-kondisi tertentu di lapangan.

“Di samping memang program kita sendiri, kita lakukan canvasing. Jadi teman-teman saya di lapangan itu menjemput bola. Kita datang ke institusi, ke stasi yang memang membutuhkan materai setiap hari, setiap minggu,” jelas Haris

Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengevaluasi capaian kinerja agen meterai dan mendiskusikan upaya-upaya yang harus dilakukan ke depan, termasuk dukungan dari PT Pos Indonesia. 

"Kami ingin sinergi antara kami dan para agen bisa terbentuk sehingga pada akhirnya bisa mencapai target yang diharapkan," tambah Haris.

 

Evaluasi Kinerja dan Penyelesaian Masalah

Yudha Pribadhi, Vice President Payment PT Pos Indonesia, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja mitra agen meterai dan mencari solusi untuk mencapai target ke depan. 

"Kami berdiskusi tentang permasalahan dan mengevaluasi kinerja untuk mencapai target yang besar dalam waktu yang tinggal beberapa bulan ini," kata Yudha.

Menurut Yudha, pertemuan ini fokus pada penjualan meterai fisik atau meterai tempel. "Kita menemukan cara baru untuk meningkatkan kinerja penjualan meterai fisik, dengan melibatkan mitra-mitra dari luar untuk mencapai target yang diberikan oleh manajemen," jelasnya.

Sementara dari pihak mitra, Wiji Sasongko, agen meterai dari Surabaya, menyatakan bahwa acara tersebut sangat bermanfaat untuk mengetahui potensi-potensi dalam meningkatkan omset penjualan meterai. 

"Dengan acara seperti ini, kami bisa tahu potensi-potensi kami untuk berkembang dan support-support apa yang diberikan PT Pos Indonesia kepada mitra-mitranya," ujar Wiji.

Menurut Wiji, selama satu tahun kemitraan dengan PT Pos Indonesia, banyak potensi yang bisa digali untuk membangun sub kemitraan dan pelanggan baru. 

"Kami mencoba mengajak teman-teman agen pos kurir untuk berjualan meterai dan berbagi fee dengan kami. Karena sebelumnya memang kami ini adalah, khususnya kami awalnya dari agen Pos kurir. Harapan kami kerja sama ini bisa panjang, berkesinambungan, dan saling bersinergi. Kami sebagai anak dari PT. Pos. di mana kami mungkin ada salah jalan, kan namanya anak, dibimbing, diarahkan. Sehingga penjualan materai sama-sama berkembang. Dari pihak Pos target meningkat, dari kami tentu dari sisi penghasilan juga meningkat.," kata Wiji.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement