Sabtu 22 Jun 2024 04:10 WIB

Ada MotoGP2024 dan ARRC, Perputaran Uang di Sirkuit Mandalika Bisa Tembus Rp 4 Triliun

Adanya Sirkuit Mandalika memajukan wisata di sekitarnya.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Friska Yolandha
Peserta memacu mobilnya saat mengikuti ajang JDM Run di sirkuit Pertamina International Street Mandalika, NTB, Rabu (1/5/2024). Subaru Indonesia menjadi sponsor teknis dalam acara Time Attack terbesar di Indonesia yang diselenggarakan komunitas JDM Run. Ajang ini melibatkan sebanyak 91 starter dari seluruh Indonesia dengan format pencatatan waktu hotlap dengan format yang disetujui dan mendapat pengawasan langsung Ikatan Motor Indonesia (IMI). Di ajang itu, mobil Subaru BRZ yang dikemudikan Renaldi Hutasoit mencatatkan hotlap 1:59 laptime.
Foto: Dok JDM Run
Peserta memacu mobilnya saat mengikuti ajang JDM Run di sirkuit Pertamina International Street Mandalika, NTB, Rabu (1/5/2024). Subaru Indonesia menjadi sponsor teknis dalam acara Time Attack terbesar di Indonesia yang diselenggarakan komunitas JDM Run. Ajang ini melibatkan sebanyak 91 starter dari seluruh Indonesia dengan format pencatatan waktu hotlap dengan format yang disetujui dan mendapat pengawasan langsung Ikatan Motor Indonesia (IMI). Di ajang itu, mobil Subaru BRZ yang dikemudikan Renaldi Hutasoit mencatatkan hotlap 1:59 laptime.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Dua ajang bergengsi bakal berlangsung di Sirkuit Mandalika dalam waktu dekat. Ada Asia Road Racing Championship (ARRC) 2024 dan MotoGP Indonesia 2024.

ARRC digelar sejak 26-28 Juli. Kemudian MotoGP Indonesia 2024, pada 27-29 September 2024. Pertanyaannya, berapa total uang yang beredar di dua event tersebut?

Baca Juga

"Kurang lebih sama hampir total  di seluruh Indonesia Rp 4 triliun bisa berputar, dan hampir Rp 600 miliar perputaran di daerah. Itu harapan kita. Jauh lebih baik dari tahun lalu," kata Direktur Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), di Menara Danareksa, Jakarta, Jumat (21/6/2024).

Menteri BUMN, Erick Thohir melihat Mandalika menjadi magnet bagi para pecinta wisata. Pengunjung berdatangan dari segala penjuru. Hadirnya sirkuit tersebut, semakin mempercepat target pemerintah.

Tak hanya tentang dunia balap dan penggemarnya. Lebih dari itu. Potensi memajukan wisata semakin terlihat.

"Jadi inilah yang selalu diimpikan oleh Bapak Presiden kita, Bapak Joko Widodo, bagaimana ada destinasi wisata baru selain Bali. Kalau kita misalnya dengan hari ini punya Bali 11 juta, ya kita harapkan dengan tambahan Mandalika, Labuan Bajo," ujar Erick.

Menteri BUMN, Erick Thohir bangga melihat situasi sirkuit Mandalika saat ini. Erick menyinggung kontrak 10 tahun yang diberikan Dorna Sports. Itu menunjukkan kepercayaan global terhadap Mandalika International Circuit.  Ini ketiga kalinya sirkuit di salah saatu area wisata itu, menjadi  tempat para pembalap MotoGP bertarung di lintasan.

"Terus terang ini sangat memorable. Ya,  kenapa? Kalau kita pikir tiga, empat tahun lalu, ketika di tahun 2020, nggak kebayang kita punya sirkuit sebagus ini," kata tokoh yang juga bertugas sebagai Ketua Umum PSSI ini.

Erick menegaskan, fakta demikian memberi pesan penting. Indonesia mampu berbicara lantang. Banyak hal menjadi kebanggaan dari negara ini.

Tak terkecuali kehadiraan Sirkuit Mandalika. Arena tersebut tidak terbatas pada acara MotoGP. Bisa juga digunakan untuk event lain.

"Saya juga senang. Sirkuitnya ini ada 240 event setahun. Dulu ada yang bilang, oh sirkuit ini bakal mangkrak, bakal tidak berguna. Ternyata sekarang sudah 240 event,"  ujar Erick.

Hasilnya, lanjut Mentri BUMN, minimal sudah bisa menjadi modal untuk perawatan sirkuit  itu sendiri. Tentu banyak efek lainnya. Terutama ketika melihat target pemerintah menjadikan NTB sebagai destinasi  wisata  kelas dunia.

Erick mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran di Injourney atau PT Aviasai Pariwisata Indonesia (Persero), biasa disingkat menjadi Aviata. Injourney merupakan holding BUMN Pariwisata.

Fokus penikmat event tersebut akan terarah ke lombok. Sirkuit Mandalika dikelola oleh PT Mandalika Grand Prix Association (MGPA). MGPA berada di bawah nauangan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) selaku perusahaan pengembang. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement