Senin 24 Jun 2024 10:43 WIB

GUNA akan Melantai di BEI, Targetkan Peroleh Dana Rp 75 Miliar

Saham pemilik merk Almonesia akan ditawarkan sebesar Rp 100 sampai Rp 150 per lembar

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA), produsen makanan di Indonesia, berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas maksimal 20 persen sahamnya ke publik atau sebanyak-banyaknya 500.000.000 saham baru.
Foto: dok GUNA
PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA), produsen makanan di Indonesia, berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas maksimal 20 persen sahamnya ke publik atau sebanyak-banyaknya 500.000.000 saham baru.

EKBIS.CO,  JAKARTA — PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA), produsen makanan di Indonesia, berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas maksimal 20 persen sahamnya ke publik atau sebanyak-banyaknya 500.000.000 saham baru. Saham pemilik merk Almonesia dan John Farmer itu ada di kisaran harga penawaran awal sebesar Rp 100 sampai dengan Rp 150 per lembar sahamnya.

“Perseroan mengharapkan dana yang dapat terhimpun dari aksi korporasi ini ditargetkan berkisar Rp 75 miliar,” ucap Direktur Utama PT Gunanusa Eramandiri Tbk Ivan Cokro Saputra dalam siaran pers, Ahad (23/6/2024)

Dia menjelaskan, seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham itu, setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja Perseroan, seperti untuk pembiayaan kebutuhan operasional Perseroan, antara lain untuk pembelian bahan baku kacang almond dan kacang tanah. 

“Dasar pertimbangan Perseroan menggunakan dana dari hasil Penawaran Umum ini untuk membeli bahan baku kacang almond dan kacang tanah yang mana keduanya adalah bahan baku utama Perseroan,” jelas dia.

Ivan mengatakan, panen raya kacang almond hanya terjadi setahun sekali, yaitu pada Agustus sampai Oktober, sehingga pada saat itu harga almond mencapai harga terendah, demikian pula untuk panen raya kacang tanah hanya terjadi sebanyak dua kali dalam setahun di mana panen raya pertama terjadi pada Februari dan dan panen raya kedua terjadi pada bulan September dan Oktober.

“Oleh sebab itu aksi korporasi, yang dilakukan Perseroan ini guna melakukan pembelian bahan baku tersebut sebanyak-banyaknya untuk persedian dengan harga yang murah karena kebutuhan Perseroan untuk membeli bahan baku sangat penting guna untuk memenuhi permintaan pelanggan,” kata dia.

Ivan menyebut perusahaannya berada pada industri yang memiliki niche market. Di mana perusahaannya memproses kacang almond yang dipasarkan dengan menggunakan merk “Almonesia” dan kacang-kacangan lainnya menggunakan merk “John Farmer” yang sudah menjadi merk terkenal pada segment Nuts Ingredients secara nasional dan dibeberapa negara ASEAN termasuk Malaysia, Thailand dan Filipina.

“Peseroan juga memproduksi snack almond dan kacang tanah yang di pasarkan menggunakan merk mitra bisnis Perseroan, sebagai contoh Perseroan bekerja sama dengan Indomaret untuk produk Almond dan kacang kulit kemasan Indomaret,” ujarnya.

Adapun dalam menjalankan bisnisnya, kata dia, perseroan dan perusahaan anak berkomitmen untuk terus menjaga kualitas dari produk-produk yang dihasilkan. Setiap produk yang dihasilkan pada saat ini maupun kedepannya akan selalu mengikuti standar mutu yang terbaik sesuai dengan kebutuhan pelanggan sehingga produk-produk yang dijual dan dipasarkan oleh Perseroan dan Perusahaan Anak akan memiliki kualitas mutu yang baik untuk masyarakat di Indonesia.

“Perseroan secara aktif terus melakukan riset, agar dapat melakukan inovasi produk baru, menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok. Kami juga akan melakukan penambahan pangsa pasar melalui perluasan jaringan distribusi retail untuk pasar lokal dan internasional. Terakhir kami akan berupaya melakukan penambahan kapasitas produksi, terutama produk yang memiliki demand yang tinggi,” jelas dia.

Berdasarkan data laporan keuangan Perseroan konsolidasi per 31 Desember 2023 yang telah diaudit Perseroan memiliki Total Aset mencapai Rp 757,09 miliar, dengan total Penjualan sebesar Rp 1,4 triliun dan Laba Neto Tahun Berjalan sebesar Rp 94,8 miliar. Adapun dari penjualan sebesar Rp 1,4 triliun utamanya diperoleh dari penjualan Perseroan dan 2 perusahaan anak, yakni PT Mitrapack Eramandiri dan PT Cubic Indonesia.

PT Mitrapack Eramandiri memiliki kegiatan usaha perusahaan manufaktur consumer goods berdasarkan kontrak pemasokan barang bagi mitra bisnis. Perseroan juga memiliki perusahaan anak PT Cubic Indonesia yang bergerak di bidang dekorasi teknologi cubic printing untuk berbagai macam industri seperti otomotif, elektronik dan alat rumah tangga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement