EKBIS.CO, JAKARTA -- Mantan Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy mengatakan sah-sah saja pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) menggunakan pinjaman online. Asalkan, pinjaman tersebut berasal dari institusi yang resmi.
"Pokoknya ada semua inisiatif baik untuk bantu kesulitan mahasiswa harus kita dukung, termasuk pinjol," katanya usai Rapat Dengar Pendapat Umum Panitia Kerja (Panja) Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR dengan sejumlah eks menteri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Pembayaran melalui pinjol, katanya, boleh saja asalkan berasal dari institusi resmi, dapat dipertanggungjawakan, dan tidak merugikan mahasiswa.
"Pinjol itu kan hanya Sistem nya saja, terjadi fraud itu karena orangnya," kata pria yang saat ini menjabat Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) tersebut.
Menteri Pendidikan periode 2016-2019 itu mengatakan, perguruan tinggi negeri (PTN) harus lebih kreatif dalam mencari sumber pendanaan. Hal itu bertujuan agar PTN tidak lagi bergantung pada alokasi anggaran pendidikan dari pemerintah.
“Didorong perguruan tinggi itu, khususnya yang PTN BH agar mandiri, termasuk mandiri dalam sumber pembiayaan supaya lembaga-lembaga fundraising-nya itu jalan.
Ia menilai selama ini PTN menjadi tax spender boy yang sudah biasa belanja dan tidak bisa cari uang. Untuk itu, PTN perlu diajarkan mencari pendanaan.
"Ajarilah mereka ini untuk cari duit. Bukan untuk buang duit,” kata Muhadjir.
Menurut Muhadjir, sejumlah PTN BH yang telah prominen dapat mengapitalisasi modal dari mahasiswa. Namun begitu, lanjutnya, perlu ada subsidi silang antara mahasiswa baru dengan yang lebih lama.
Selain itu, ia menyebutkan kampus berstatus PTN BH juga dapat mencari sumber pendanaan pada waktu-waktu tertentu, seperti wisuda. Ia menyarankan alangkah baiknya kampus memiliki hotel sehingga dapat dimanfaatkan sebagai penginapan bagi para orang tua mahasiswa yang wisuda.
Muhadjir pun berpendapat orang tua mahasiswa tidak akan keberatan dan rela untuk membayar biaya yang tinggi untuk wisuda anaknya sehingga para pimpinan kampus dapat mencari keuntungan lain pada momen ini.
“Wisuda itu tarik yang tinggi karena enggak ada orang akan protes walaupun mahal. Karena waktu saat gembira anaknya mau wisuda bayar berapa pun dikasih. Kalau perlu biar satu truk keluarganya akan datang enggak apa-apa,” ujarnya.