EKBIS.CO, JAKARTA -- Kesuksesan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk tak lepas dari pimpinan agenda transformasi perseroan yang terlaksana dengan baik dan tepat waktu sehingga memperkuat fundamental bisnis Perseroan serta mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan. Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Ririek Adriansyah, menegaskan Telkom akan melanjutkan langkah transformasi tersebut melalui inisiatif Five Bold Moves (5BM) yang terdiri dari Fixed Mobile Convergence (FMC), InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co dan DigiCo.
Kelima strategi utama ini dicanangkan untuk memperkuat posisi Telkom dalam menghadapi tantangan di masa depan. Ririek mengatakan, keberhasilan agenda transformasi akan terus diupayakan.
"Kami berharap upaya tersebut akan semakin memperkuat fundamental bisnis sekaligus menciptakan growth story yang menjadi dasar bagi rekam jejak Telkom nantinya," tuturnya beberapa waktu lalu.
Konsistensi Telkom dalam menjalankan komitmen bertransformasi tersebut memberikan dampak yang cukup baik terhadap kinerja keuangan dan operasional perseroan yang masih terjaga. Di akhir kuartal I 2024, Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 37,4 triliun pada akhir kuartal pertama 2024 atau tumbuh 3,7 persen yoy.
Keberhasilan Telkom ini tak lepas dari tangan dingin Ririek Adriansyah. Ia merupakan contoh nyata seseorang yang bangkit dari kesulitan untuk mencapai puncak kesuksesan. Dari pemungut puntung rokok hingga memimpin Telkom Indonesia, perjalanan karirnya adalah inspirasi bagi banyak orang.
Lahir pada 2 September 1963, Ririek tumbuh besar di Yogyakarta. Bahkan, untuk mendapatkan uang tambahan, Ririek kecil pernah menjadi pemungut puntung rokok.
“Masa itu, anak-anak kalau mau tambahan uang pilihannya cuma dua, jadi kondektur angkot atau tukang puntung,” ujarnya dalam wawancara dengan salah satu televisi swasta.
Atas kerja kerasnya tersebut, nasib baik pun berpihak pada Ririek. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan ke Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jurusan Teknik Elektro. Ririek mendapatkan beasiswa dari Telkom, perusahaan yang kemudian menjadi rumah karirnya.
Ririek Adriansyah mengawali karier di perusahaan yang memberinya beasiswa kuliah tersebut sejak 1990, selepas lulus kuliah.Dia resmi menjabat sebagai Direktur Utama Telkom sejak 2019 menggantikan Alex J. Sinaga.
Sebelumnya pada 2015 Ririek Adriansyah menggantikan orang yang sama dan menjabat sebagai Presiden Direktur Telkomsel. Ririek juga pernah menjabat sebagai Direktur Compliance and Risk Management Telkomsel pada 2012 - 2013. Kemudian, pada tahun 2013-2014 menjabat sebagai Director of Wholesale & International Service, PT Telkom.
Jauh sebelum itu, Ririek Adriansyah adalah Deputy EGM Divisi Infratel, PT Telkom pada 2004 – 2008. Pada 2008-2010, Ririek menjabat sebagai Director of International Carrier Services, PT TELIN, anak usaha Telkom. Selanjutnya, ia menduduki jabatan Director of Marketing and Sales, PT TELIN. Kemudian pada tahun 2011-2012, menjabat sebagai President Director, PT TELIN.
Di bawah kepemimpinan Ririek, sebagai perusahaan digital telco yang dipercaya menjadi lokomotif digitalisasi di Indonesia, Telkom juga berkomitmen dalam mengembangkan AI yang berdampak positif kepada bangsa. Strategi besar pengembangan AI di Telkom bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi baik di internal dan eksternal perusahaan, serta melakukan inovasi yang dapat mendukung bisnis maupun membuka peluang bisnis baru.
Langkah yang dilakukan Telkom juga selaras dengan salah satu rekomendasi Indonesia Digital Society Forum (IDSF), yaitu turut mengembangkan infrastruktur AI, seperti pusat data yang aman dan andal, dengan jaringan internet cepat dan platform cloud untuk pengolahan dan penyimpanan data yang efisien.