Rabu 24 Jul 2024 18:23 WIB

Berkat Transformasi, BUMN Berubah Jadi ''Gajah yang Lincah Menari Flamenco''

BUMN menjadi pilar dan katalis menuju visi Indonesia Emas 2045.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Founding IBF Yuswohady BUMN memiliki kekuatan yang besar. Menyampaikan aset BUMN saat ini sebesar Rp 8.978,1 triliun. (ilustrasi)
Foto: Instagram Yuswohady
Founding IBF Yuswohady BUMN memiliki kekuatan yang besar. Menyampaikan aset BUMN saat ini sebesar Rp 8.978,1 triliun. (ilustrasi)

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Founding Director Indonesia Brand Forum (IBF) Yuswohady mengatakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki kekuatan yang besar Yuswohady menyampaikan aset BUMN saat ini yang sebesar Rp 8.978,1 triliun dan pendapatan sebesar Rp 2.292,5 triliun atau lebih besar dari superholding BUMN di Singapura, Temasek.

"Seperti gajah, tubuh serta tenaganya (BUMN) sangat besar," ujar Yuswohady saat konferensi pers bertajuk "BUMN Soko Guru Indonesia Maju: Menuju Visi Indonesia Emas 2045" di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (24/7/2024).

Baca Juga

Yuswohady mengatakan kontribusi besar ini menunjukkan potensi BUMN untuk mendorong mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 yakni mencapai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 7 triliun dolar AS. Hal ini menjadikan Indonesia masuk lima besar ekonomi dunia dan menurunkan tingkat kemiskinan mendekati nol persen pada 2045.

Yuswohady mengatakan IBF dan PT Balai Pustaka pun bekerja sama dalam mengabadikan perjalanan transformasi BUMN melalui sebuah buku berjudul "Elephant Learns Flamenco: BUMN Menuju Indonesia Emas 2045". Yuswohady menyebut buku yang akan diluncurkan pada 31 Juli ini mendeskripsikan dan menganalisis perjalanan serta strategi BUMN dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, termasuk menyoroti kepemimpinan Erick Thohir serta keberadaan AKHLAK sebagai core values BUMN.

"Buku ini mengulas perjalanan BUMN dalam melakukan transformasi, digitalisasi, serta kolaborasi selama lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan Erick Thohir," kata Yuswohady. 

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan Erick sejak awal berkomitmen BUMN dapat menjadi perusahaan yang besar, namun tetap lincah dalam menghadapi perkembangan zaman. Erick, lanjut Arya, mampu mengubah BUMN menjadi besar seperti gajah, namun tetap lincah, indah, dan bertenaga seperti tari Flamenco.

"BUMN memang gajah yang belajar menari Flamenco. Ia menggambarkan kekuatan besar yang siap bertransformasi dengan kelincahan dan ketangkasan untuk menjadi pemain global yang disegani," ujar Arya. 

Arya juga menekankan ujung tarian dari BUMN pada akhirnya memenuhi dua peran utamanya, yaitu sebagai lokomotif ekonomi sekaligus sebagai benteng ekonomi. Arya menyampaikan peningkatan peran BUMN menjadi salah satu yang terus didorong Erick dalam lima tahun terakhir.  

Direktur PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan Erick telah mampu mengubah wajah BUMN dalam lima tahun terakhir. Hal ini terlihat dari peningkatan kontribusi BUMN dalam hal sebagai lokomotif ekonomi maupun agen pembangunan. 

"Inilah yang disebut Pak Erick sebagai peran ambidekster BUMN, peran value creator dan agent of development. Kepemimpinan Pak Erick Thohir selama hampir lima tahun ini telah berupaya menciptakan momentum bagi BUMN untuk menjalankan peran ambidekster tersebut dengan sebaik-baiknya," ucap Faizal. 

Direktur Utama PT Balai Pustaka Achmad Fachrodji mengatakan peran ambidekster ini membuat BUMN menjadi pilar dan katalis menuju visi Indonesia Emas 2045. Achmad menyebut hal ini akan mampu diraih BUMN lewat pendekatan strategis berupa transformasi, digitalisasi, dan Kolaborasi dari seluruh BUMN. 

"Dengan pendekatan yang strategis dan berkelanjutan ini, BUMN diharapkan dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik, sejajar dengan negara-negara maju di dunia," kata Achmad. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement