EKBIS.CO, JAKARTA -- Anggota holding Pupuk Indonesia, PT Petrokimia Gresik, berkomitmen menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan TJSL merupakan implementasi dari komitmen perusahaan untuk maju bersama masyarakat sehingga tercipta hubungan harmonis.
"Perusahaan menyadari, keberlangsungan bisnis Petrokimia Gresik selama 52 tahun ini tidak lepas dari dukungan masyarakat, yang keberadaannya kini berdampingan langsung dengan Petrokimia Gresik," ujar Dwi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Petrokimia Gresik sebagai bagian dari BUMN, lanjut Dwi, bertugas meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional. Selain itu, Petrokimia Gresik harus memberikan manfaat bagi masyarakat melalui TJSL seperti arahan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Semangat utama dari berbagai program TJSL Petrokimia Gresik adalah memberdayakan masyarakat agar mandiri secara sosial, ekonomi dan lingkungan," ucap Dwi.
Dwi menyampaikan salah satu inovasi TJSL dilakukan melalui program Tawangargo Smart-Eco Farming Village (TAMENG) di kawasan sentra produksi hortikultura Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dwi menyebut program TAMENG ini mampu menjadi solusi peningkatan produktivitas cabai melalui pendekatan Climate Smart Agriculture.
"Salah satu kendala budidaya cabai adalah perubahan iklim. Greenhouse pada program community development (comdev) TAMENG adalah solusi peningkatan produktivitas cabai di Tawangargo sembari mengatasi perubahan iklim," sambung Dwi.
Dwi menyampaikan inovasi program TAMENG mendapat apresiasi berupa Platinum Winner atau penghargaan tertinggi untuk pengelolaan TJSL pilar ekonomi di ajang "4th TJSL dan CSR Award 2024". Dwi menyebut penghargaan ini menjadi bukti jika program TAMENG mampu menjadi solusi kesejahteraan petani secara berkelanjutan.
"Penghargaan ini memotivasi kami untuk menjalankan program TJSL yang semakin inovatif, serta membawa dampak baik berkelanjutan bagi masyarakat, sehingga hubungan harmonis semakin kuat, dan memberikan kelancaran dalam menjalankan amanah untuk menjaga ketahanan pangan nasional," kata Dwi.