Senin 05 Aug 2024 17:52 WIB

Ekonomi Amerika Ambruk Mulai Merembet ke Indonesia, IHSG Terjun Bebas

IHSG ditutup melemah 248,47 poin atau 3,40 persen ke posisi 7.059,64.

Red: Ahmad Fikri Noor
Karyawan mengamati layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan mengamati layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (5/8/2024) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

IHSG ditutup melemah 248,47 poin atau 3,40 persen ke posisi 7.059,64. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 28,65 poin atau 3,12 persen ke posisi 890,70.

Baca Juga

“Bursa Asia mengalami koreksi dan dalam tekanan aksi jual, seiring dengan sikap para pelaku pasar pasca rilisnya data ekonomi Amerika Serikat (AS)," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin (5/8/2024).

Pada akhir pekan kemarin, data nonfarm payrolls AS hanya meningkat 114.000, jauh di bawah perkiraan yang sebesar 175.000 dan tingkat pengangguran atau unemployment rate naik menjadi 4,3 persen, di atas ekspektasi yang hanya sebesar 4,1 persen.

Data tersebut mendorong pasar khawatir akan terjadinya pelemahan pertumbuhan ekonomi AS, bahkan mungkin resesi, sehingga membuat para pelaku pasar cenderung berhati-hati tentang prospek ekonomi negara tersebut.

Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan, yang mana Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 sebesar 5,05 persen year on year (yoy), atau lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang bertumbuh 5,11 persen.

Hal tersebut disebabkan oleh faktor musiman yang menopang aktivitas ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi dalam negeri dinilai masih cukup positif di saat kondisi ketidakpastian global masih membayangi.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, semua atau sebelas sektor turun yaitu sektor energi turun paling dalam minus 9,49 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor industri yang masing-masing turun sebesar 4,69 persen dan 3,73 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DART, SONA, CAMP, HELI dan LABS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SSIA, CUAN, SMGA, TINS dan BREN.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.351.094 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,94 miliar lembar saham senilai Rp 14,28 triliun. Sebanyak 62 saham naik 592 saham menurun, dan 134 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 4.451,29 poin atau 12,40 persen ke 31,458,40, indeks Hang Seng melemah 247,15 poin atau 1,46 persen ke 16.698,35, indeks Shanghai melemah 44,64 poin atau 1,54 persen ke 2.860,69, dan indeks Strait Times melemah 137,78 poin atau 4,07 persen ke 3.243,66.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement