Senin 26 Aug 2024 12:42 WIB

Indonesia dan Jepang Kolaborasi Bangun Proyek Amonia Hijau Pertama Dunia

Proyek amonia hijau akan dikembangkan di fasilitas Pupuk Indonesia

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Indonesia akan segera menjadi tuan rumah bagi proyek amonia hijau hybrid pertama di dunia, sebuah terobosan besar dalam sektor energi bersih. Proyek ini merupakan hasil inovasi terbaru dari BUMN Pupuk Indonesia, yang akan memulai pembangunan pada Agustus 2024. Proyek ini mendapat dukungan penuh dari Jepang, termasuk hibah sebesar 25 juta dolar AS dari pemerintah Jepang.
Foto: dok Pupuk Indonesia
Indonesia akan segera menjadi tuan rumah bagi proyek amonia hijau hybrid pertama di dunia, sebuah terobosan besar dalam sektor energi bersih. Proyek ini merupakan hasil inovasi terbaru dari BUMN Pupuk Indonesia, yang akan memulai pembangunan pada Agustus 2024. Proyek ini mendapat dukungan penuh dari Jepang, termasuk hibah sebesar 25 juta dolar AS dari pemerintah Jepang.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Indonesia akan segera menjadi tuan rumah bagi proyek amonia hijau hybrid pertama di dunia, sebuah terobosan besar dalam sektor energi bersih. Proyek ini merupakan hasil inovasi terbaru dari BUMN Pupuk Indonesia, yang akan memulai pembangunan pada Agustus 2024. Proyek ini mendapat dukungan penuh dari Jepang, termasuk hibah sebesar 25 juta dolar AS dari pemerintah Jepang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, mengungkapkan dalam acara 2nd Ministerial Meeting Asia Zero Emission Community (AZEC) bahwa pemerintah Jepang akan memberikan bantuan hibah untuk proyek ini.

"Untuk proyek amonia Pupuk Iskandar Muda ini, pemerintah Jepang akan memberikan bantuan sekitar 25 juta dolar AS dalam bentuk hibah," ujar Airlangga.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menyatakan bahwa proyek ini menunjukkan potensi besar Indonesia dalam sektor energi hijau. "Investasi dalam proyek zero emission sangat menarik bagi pasar internasional. Mereka diberikan insentif dan yield yang jauh lebih rendah jika itu energi hijau baru terbarukan," jelas Rosan.

Proyek ini merupakan hasil perjanjian kerja sama antara Pupuk Indonesia, ITOCHU Corporation, dan Toyo Engineering, yang berjudul Green Ammonia Initiative from Aceh (Project GAIA). Proyek GAIA akan mengembangkan amonia menjadi bahan bakar kapal, memanfaatkan fasilitas produksi milik Pupuk Indonesia Grup di Aceh.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menegaskan bahwa proyek ini unik dan merupakan yang pertama di dunia. "Amonia yang digunakan akan diproduksi sebagai green ammonia, memanfaatkan fasilitas produksi kami yang ada di Aceh," kata Rahmad.

Clean ammonia, yang terdiri dari blue dan green ammonia, semakin penting dalam upaya dekarbonisasi industri. Green ammonia, yang dihasilkan tanpa emisi karbon, memiliki potensi besar sebagai sumber energi bersih di masa depan.

Kerja sama ini menjadi langkah nyata dalam transisi energi bersih, mendukung hilirisasi industri, dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional. Pembangunan Front End Engineering Design (FEED) akan dimulai pada Agustus 2024, dengan target operasi komersial pada 2027.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement