EKBIS.CO, JAKARTA – Pengamat Ekonomi Ryan Kiryanto mengatakan, sinyal kuat penurunan suku bunga The Federal Reserve atau Fed Funds Rate (FFR) pada bulan ini merupakan kabar yang positif bagi perekonomian global, baik bagi negara maju maupun negara berkembang. Termasuk bagi Indonesia sebagai negara mitra dagang AS.
“Rencana penurunan suku bunga acuan The Fed atau FFR pada pertemuan FOMC September ini akan menjadi kabar baik bagi perekonomian global karena besar kemungkinan akan menjadi rujukan utama bank-bank sentral negara maju dan berkembang termasuk Bank Indonesia untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga acuannya,” kata Ryan saat dihubungi Republika, Ahad (8/9/2024).
Ryan menjelaskan, secara umum, penurunan FFR bakal memantik gairah ekonomi AS, yang disinyalir melemah ditandai oleh naiknya angka pengangguran ke level 4,3 persen pada Agustus 2024. Inflasi AS juga sudah turun jauh mendekati target 2 persen, sehingga pada September 2024 ini The Fed berpeluang kuat untuk segera memangkas FFR-nya.
“The Fed berpeluang menurunkan FFR minimal 25 basis poin (bps) dan maksimal 50 bps untuk mendorong gairah ekonomi AS,” ujar dia.
Lebih lanjut, dengan penurunan FFR dan membaiknya ekonomi AS, nantinya diperkirakan akan memberi dampak positif bagi negara-negara lain, termasuk disinyalir akan mendorong gairah ekonomi di Indonesia.
“Membaiknya ekonomi AS menjadi sentimen positif untuk ekonomi Indonesia karena AS adalah salah satu mitra dagang utama Indonesia, selain Jepang, China, dan India,” tutupnya.