EKBIS.CO, Bosan dengan rutinitas? Saatnya lepas dari belenggu perkotaan dan jelajahi alam bebas bersama Mitsubishi All-New Triton. Dengan fitur-fitur canggih dan desain yang gagah, Triton siap menemani setiap petualangan Anda.
Sistem penggerak 4 roda yang tangguh, ditambah dengan ground clearance yang tinggi, membuat Anda bisa melaju dengan percaya diri di atas bebatuan dan lumpur. Fitur Real Differential Lock memastikan daya cengkeram roda tetap optimal, bahkan di kondisi jalan yang licin.
Tak hanya tangguh, Triton juga punya sisi mewah. Kabin yang lapang dan nyaman, dilengkapi dengan berbagai fitur modern seperti layar sentuh, sistem audio berkualitas tinggi, dan pengaturan suhu otomatis, membuat perjalanan jauh terasa lebih menyenangkan.
Awal pekan ini, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengajak media untuk merasakan sensasi Mitsubishi All-New Triton yang diluncurkan di ajang Gaikindo International Auto Show (GIIAS) 2024 Juli lalu.
Berlokasi di Desa Pelangi, Sentul, Jawa Barat, MMKSI menyediakan trek sepanjang 360 meter dengan kontur jalan menanjak yang ekstrem, berbelok ke kanan dan ke kiri, jalan basah, dan turunan yang menguji nyali. Hujan deras siang itu menambahkan trek off road menjadi lebih ekstrem.
Trek dimulai dengan perjalanan menurun dan mobil langsung belok ke kanan. Jalan beraspal tersebut hanya sepanjang 10 meter sebelumnya sisanya rute adalah jalan tanah dan berlumpur.
Pada jalur off-road datar, kami diberikan kesempatan untuk merasakan dan beradaptasi dalam mengemudikan unit Mitsubishi All-New Triton di jalan tanah dan mencoba pengalaman berbeda menggunakan mesin baru yang lebih bertenaga, dengan torsi yang melebihi pada putaran awal.
Dengan transmisi manual mode penggerak roda dapat dioperasikan dengan sistem tuas dengan pilihan drive mode, yaitu: 2WD (2H) hingga 4WD (4H, 4L).
Trek selanjutnya memasuki jalan yang tidak rata dan banyak gundukan. Kecepatan dibatasi hanya berkisar 10-20 km/jam. Karakter kokoh dari Mitsubishi All-New Triton dapat dirasakan berkat improvement pada rangka chassis, yang meningkatkan kekuatan, durabilitas, dan keamanan kendaraan. Terlebih dengan luas penampang chassis yang 65 persen lebih besar dibandingkan model sebelumnya.
Ground clearance Mitsubishi All-New Triton yang mencapai 222 mm, terasa sekali sangat membantu dalam mengemudi di medan off-road. Apalagi Mitsubishi juga melakukan improvement pada sistem suspensi meningkatkan stabilitas berkendara dan memperbaiki performa secara keseluruhan.
Saat melintasi genangan lumpur dan side ramp dengan trek permukaan miring sepanjang tiga meter dan kedalaman hingga 30 cm, mobil dapat dikendalikan dengan sempurna berkat fitur drive more ‘Mud’* dan Real Differential Lock, untuk membantu mempertahankan traksi saat ban tergelincir di kontur jalan yang tidak rata dan licin.
Rute dilanjutkan dengan trek kontur menurun dan menanjak dengan belokan dan kemiringan yang tajam. Beruntung Mitsubishi All-New Triton menawarkan beberapa keunggulan untuk trek menanjak, di antaranya fitur Hill Start Assist (HSA), Approach and Departure Angle yang lebih tinggi dibandingkan model sebelumnya, serta torsi dan daya yang superior sehingga dapat dengan mudah melahap berbagai rintangan yang tersedia.
Pada trek menurun, Engine Break dapat dimanfaatkan dengan lebih optimal, yang berguna untuk menambah rasa aman, keselamatan, dan kenyamanan. Kemudian, hadirnya fitur Active Stability and Traction Control (ASTC) juga memberikan stabilitas di berbagai medan dan kondisi jalan.
Kontur jalan menurun yang curam membuat trek yang tak sampai 500 meter tersebut menghadirkan tantangan menarik. Ban belakang bukan sekali dua kali tak menapak di tanah. Namun pengendalian All-New Triton dapat dilakukan berkat-berat fitur-fitur yang disematkan oleh Mitsubishi.
Mitsubishi All-New Triton dibekali mesin diesel turbo 2.4L 4N16 Euro-4 yang lebih bertenaga serta lebih efisien, dengan tenaga maksimal 184 PS/ 135km dan torsi sebesar 430 Nm. Keandalan mesin Mitsubishi All-New Triton, dilengkapi dengan kemampuan 4x4 untuk dikendarai di berbagai medan.
Hujan yang turun setelah jam makan siang membuat trek menjadi basah dan berlumpur. Tantangan untuk melintasi trek menjadi lebih menantang dan berisiko mobil keluar jalur dan terbalik ke luar trek kontur tanah yang sangat miring. Para wartawan pun akhirnya hanya diberikan kesempatan menjadi penumpang karena jalur off-road berbahaya dan hanya bisa dilakukan oleh instruktur yang sehari-hari sudah terbiasa melintasi jalur off road yang ekstrem.