Selasa 17 Sep 2024 12:28 WIB

Pemerintah Diminta Segera Cairkan Tambahan Dana Kuota FLPP 2024

Keberadaan Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan sebuah keniscayaan.

Red: Budi Raharjo
Foto udara perumahan subsidi di Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (13/12/2023). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menetapkan batasan harga rumah untuk program Kredit Pemilikan Rumah dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) naik berkisar tujuh persen pada rentang Rp166 juta sampai Rp240 juta yang berlaku pada tahun 2024 mendatang.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Foto udara perumahan subsidi di Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (13/12/2023). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menetapkan batasan harga rumah untuk program Kredit Pemilikan Rumah dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) naik berkisar tujuh persen pada rentang Rp166 juta sampai Rp240 juta yang berlaku pada tahun 2024 mendatang.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (DPP Himperra) meminta pemerintah segera merealisasikan janjinya untuk mencairkan dana tambahan kuota untuk rumah subsidi FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) tahun 2024. Pasalnya hingga pertenghan September tambahan kuota rumah subsidi FLPP yang sudah diumumkan pemerintah sebanyak 34 ribu unit belum dicairkan.

Ketua Umum DPP Himperra, Ari Tri Priyono, mengapresiasi komitmen pemerintah menambah kuota FLPP dari 166 ribu unit rumah menjadi 200 ribu unit. Ada 34 ribu unit tambahan FLPP 2024.

Baca Juga

"Tapi itu sampai sekarang belum cair. Akad FLPP-nya tetap belum bisa dilaksanakan. Kasihan anggota-anggota kami dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang mau beli rumah,” ungkap Ari di sela pembukaan Turnamen Golf Himperra Ketiga, dalam keterangan tertulisnya Selasa (17/9/2024).

Calon konsumen MBR yang tertunda dan tidak bisa akad kredit, lanjut Ari, adalah penerima manfaat langsung subsidi FLPP. Sedangkan pengembang kesulitan mengelola cashflow dan menjalankan kewajiban kepada perbankan.

“Himperra dengan anggota lebih dari 3.000 pengembang terus full support mendukung program-program pemerintah. Apalagi tahun ini insha Allah sekitar 60 ribu unit rumah subsidi di produksi Himperra. Dan tahun depan kami menargetkan bisa realisasi 75 ribu unit rumah bersubsidi,” ujar dia.

Ari melihat begitu besar harapan kepada pemerintahan baru untuk menjadikan perumahan sebagai lokomotif pertumbuhan perekonomian nasional. Apalagi dengan target 3 juta unit rumah setiap tahun, maka keberadaan Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan menurut Himperra sebuah keniscayaan yang mesti diwujudkan.

Himperra sangat mendukung program pemerintahan baru Prabowo-Gibran. "Karena backlog rumah mayoritas di kota dan pinggiran-pinggiran kota, maka sebaiknya 1,5 juta unit rumah di kota-kota dan sekitarnya. Baru kemudian sebanyak 1,5 juta unit rumah di daerah pesisir dan perdesaan,” kata Ari mengusulkan.

Himperra juga mengusulkan anggaran FLPP untuk MBR dinaikkan. Tiap tahun tidak kurang dibangun sebanyak 300 ribuan unit rumah bersubsidi. Kemudian bagi angkatan kerja muda, generasi milenial diberikan perhatian khusus, terutama dalam hal aksesibilitas dan fasilitas kemudahan membeli rumah.

“Jumlah angkatan kerja muda, generasi milennial, sangat banyak dan selama ini belum dapat perhatian khusus. Bisa saja misalnya mereka diberikan fasilitas seperti FLPP. Tetapi dengan bunga yang lebih tinggi, antara 7 persen sampai 8 persen per tahun,” ujar CEO Riscon Group itu.

⁠Dengan kebijakan tersebut Himperra meyakini hal itu bisa mendorong industri perumahan tumbuh pesat. Akibat seluruh lini bisnis turunan yang berjumlah lebih dari 185 industri ikut berlari kencang.

“Industri semen, baja, keramik, genteng, gypsum, cat, aksesoris rumah, dan lain-lain akan tumbuh dengan pesat. Pada akhirnya mampu mendukung pergerakan dan percepatan pertumbuhan ekonomi nasional yang diingikan pemerintah,” pungkasnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement