Rabu 18 Sep 2024 21:38 WIB

Borobudur Ditata Ulang, InJourney Ingin Tarik Lebih Banyak Turis Datang

InJourney Ingin Borobudur tak hanya sebagai peninggalan masa lalu.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Foto: dok BLU-MCB (IHA)
Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Holding BUMN aviasi dan pariwisata, atau InJourney bersama anak usahanya PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC) atau InJourney Destination Management (IDM) melakukan re-masterplan atau penataan ulang kawasan Borobudur untuk mewujudkan Candi Borobudur sebagai destinasi pariwisata kelas dunia. Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono mengatakan penataan ulang Borobudur bukan hanya memperbaiki secara fisik, namun juga memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

"Dengan pendekatan yang berkelanjutan, kami berkomitmen menjaga Borobudur agar tetap hidup dan relevan di tengah perubahan zaman," ujar Maya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (18/9/2024).

Baca Juga

InJourney, lanjut Maya, ingin memastikan Borobudur tidak hanya dilihat sebagai peninggalan masa lalu, tetapi juga sebagai simbol harapan dan inovasi yang akan terus berkembang demi mewujudkan destinasi pariwisata berkelas dunia. Maya menyampaikan Candi Borobudur yang merupakan salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dicanangkan sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia sejalan dengan komitmen InJourney dalam membangun destinasi yang inklusif. 

"Melalui program re-masterplan dan revitalisasi yang dilakukan, Borobudur tidak hanya berfokus untuk mempertahankan posisinya sebagai monumen Budha terbesar di dunia, tetapi juga menjadi pusat spiritual, edukasi, dan budaya yang lebih inklusif dan berkelanjutan," ucap Maya.

Untuk mewujudkan visi pariwisata Borobudur yang berkualitas dan berkelanjutan, sambung Maya, InJourney melalui IDM melakukan penataan ulang kawasan Borobudur dengan menggunakan empat pilar yakni spiritual, konservasi, pendidikan, dan pariwisata. Maya menjelaskan pada pilar spiritual dilakukan penataan ruang, fasilitas dan pengembangan kegiatan spiritual. 

Untuk pilar ini, InJourney melakukan revitalisasi ruang terbuka hijau dan lansekap sebagai outdoor venue untuk kegiatan studi spiritual serta fasilitas pendukung. Sedangkan pilar konservasi dilakukan dengan preservasi situs warisan budaya dan revitalisasi ruang terbuka hijau, lanskap untuk fungsi penyangga pelestarian situs dan melakukan pengaturan alur kunjungan wisatawan dan kuota naik ke candi. 

"Pilar pendidikan dilakukan melalui pengembangan ruang dan fasilitas interpretasi dan edukasi. Sementara pariwisata adalah dengan pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan," sambung Maya. 

Maya menjelaskan sejumlah proyek strategis dilakukan InJourney antara lain dengan berfokus pada penataan Zona 2 dengan strategi yang mencakup penambahan area hijau melalui aforestasi. Salah satu fokus utama dari rencana ini adalah pendirian Borobudur Spiritual Sanctuary atau sebuah pusat yang dirancang untuk meditasi, pendidikan, dan pelestarian nilai-nilai spiritual. 

"Dengan fasilitas ini, Borobudur akan menjadi ruang bagi pengunjung untuk tidak hanya mengagumi keindahan fisiknya, tetapi juga untuk merasakan kekuatan spiritual yang tersimpan di dalamnya," ujar Maya. 

Maya menyampaikan InJourney juga menggandeng maskapai Thai Airways untuk penerbangan langsung dari Bangkok ke Yogyakarta. Hal ini akan membuka akses lebih luas bagi wisatawan internasional, khususnya dari Asia Tenggara, untuk datang dan menikmati keajaiban Borobudur. 

Maya menyebut jumlah kunjungan Candi Borobudur pada peak season sebesar 1,4 juta, baik wisatawan domestik dan mancanegara. Maya mengatakan kunjungan ke Candi Borobudur berkontribusi 10 persen atas total kunjungan wisatawan ke Indonesia. 

"Dengan dibukanya konektivitas udara antara Thailand via Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) ditargetkan terdapat kenaikan kunjungan dari wisatawan mancanegara sebesar lima kali lipat ke depannya," kata Maya. 

Direktur Utama IDM, Febrina Intan mengatakan perusahaan melakukan pendekatan yang lebih ramah lingkungan dalam pengembangan Zona 2 IDM juga . Febrina menyampaikan IDM mengembalikan koefisien dasar bangunan (KDB) di area Candi Borobudur di bawah angka empat persen sebagaimana direkomendasikan oleh Unesco untuk menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan nyaman. 

"Ruang terbuka hijau ini tidak hanya akan mempercantik kawasan, tetapi juga memberikan area untuk kontemplasi bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana alam yang tenang di sekitar candi," ujar Febrina.

Febrina menyampaikan fasilitas-fasilitas baru seperti taman lanskap, museum, dan Kampung Seni Borobudur akan menambah daya tarik Borobudur sebagai pusat seni dan budaya. Pengunjung akan dapat merasakan pengalaman yang lebih beragam, mulai dari pertunjukan seni hingga ruang untuk beristirahat yang nyaman. 

"Semua ini dihadirkan untuk memastikan bahwa setiap kunjungan akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan menjadikan Borobudur sebagai destinasi kelas dunia," ucap Febrina. 

IDM, lanjut Febrina, juga membangun Kampung Seni Borobudur di area seluas 10,74 hektare dan dirancang untuk meningkatkan pengalaman wisatawan dengan berbagai fasilitas yang modern. Proyek ini juga merupakan Proyek Strategis Nasional yang dirancang untuk menjadi destinasi wisata yang menarik dengan fasilitas yang lebih baik dan akses yang mudah bagi wisatawan. 

"IDM juga berkomitmen mendukung para pedagang dalam proses adaptasi, termasuk melalui program-program pelatihan dan pemberdayaan menggandeng lebih banyak mitra," kata Febrina. 

Muhammad Nursyamsi

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement