Proyek SGAR tingkatkan nilai bauksit 16 kali lipat
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Niko Kanter mengatakan dengan beroperasinya pabrik Smelter Grade Alumina Refinary (SGAR), maka mampu meningkatkan nilai jual bauksit hingga 16 kali lipat dibandingkan ekspor bijih mentah.
Antam yang merupakan pemilik saham dari SGAR menjadikan SGAR salah satu bagian dari rantai pasok mineral bauksit. "Proyek ini adalah wujud nyata dari sinergi BUMN di bawah MIND ID yang mendukung hilirisasi bauksit dan memperkuat sektor aluminium Indonesia," kata Niko saat ditemui di Mempawah.
Dengan memproses bauksit menjadi alumina di dalam negeri, nilai tambah yang dihasilkan meningkat secara signifikan, yaitu sekitar 4-5 kali lipat saat diubah menjadi alumina, dan hingga 16 kali lipat ketika diolah lebih lanjut menjadi aluminium. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Minerba yang mendorong pengolahan dan pemurnian mineral dalam negeri untuk menciptakan nilai tambah ekonomi.
Sebelumnya, Antam mengandalkan ekspor bauksit mentah sebagai salah satu sumber pendapatan. Namun, dengan adanya SGAR, bauksit yang dihasilkan dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi seperti alumina, mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan mengamankan potensi devisa bagi Indonesia.
"Dengan adanya hilirisasi di dalam negeri, kita tidak hanya meningkatkan devisa, tapi juga mengurangi ketergantungan terhadap impor, sehingga Indonesia dapat menikmati nilai tambah yang lebih besar." kata Niko.
Dengan SGAR, Antam menjadi bagian penting dari rantai pasokan aluminium di Indonesia. Smelter ini tidak hanya memproduksi alumina, tetapi juga menjadi sumber utama bahan baku untuk PT Inalum (Persero), yang memproduksi aluminium. Proyek ini mengintegrasikan produksi bauksit Antam dengan kebutuhan aluminium nasional, mengurangi ketergantungan impor alumina dan mendukung industri aluminium domestik.
Dengan beroperasinya SGAR, Antam memiliki peluang untuk memperluas diversifikasi produknya dari bauksit mentah ke alumina dan produk-produk turunan lainnya. Ini memperkuat posisi Antam sebagai pemain kunci di sektor pertambangan dan pengolahan mineral, serta membuka peluang untuk menjajaki pasar baru baik domestik maupun internasional.
"Proyek SGAR menjadi bukti nyata transformasi ekonomi Indonesia melalui hilirisasi, yang akan memperkuat posisi Indonesia di pasar aluminium global," tegas Niko.
Lewat SGAR, Inalum genjot produksi aluminium nasional.. (baca di halaman selanjutnya)