Rabu 23 Oct 2024 00:12 WIB

Ekonom Nilai Pembagian Koalisi Kabinet Prabowo Demi Stabilitas

Risiko yang muncul dari banyaknya tokoh dalam kabinet adalah persinggungan kebijakan.

Red: Gita Amanda
Presiden Prabowo Subianto didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berfoto bersama jajaran Menteri dan Kepala Lembaga Tinggi Negara Kabinet Merah Putih yang baru dilantik di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2024). Presiden Prabowo melantik 53 menteri dan kepala badan negara setingkat menteri dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Prabowo Subianto didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berfoto bersama jajaran Menteri dan Kepala Lembaga Tinggi Negara Kabinet Merah Putih yang baru dilantik di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2024). Presiden Prabowo melantik 53 menteri dan kepala badan negara setingkat menteri dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menilai pembagian koalisi pada Kabinet Merah Putih oleh Prabowo Subianto mengindikasikan niat menjaga stabilitas.

“Memang organisasinya sangat besar. Kalau saya lihat positifnya ada dua. Pertama, Prabowo ini orang yang sudah selesai dengan diri sendiri, karena bahaya kalau presiden belum selesai dengan dirinya sendiri. Kedua, memang kelihatannya stabilitas itu yang diutamakan oleh Prabowo,” kata Aviliani dalam diskusi virtual Indef “Ekonomi Politik Kabinet Prabowo-Gibran” di Jakarta, Selasa (22/10/2024).

Baca Juga

Stabilitas yang dimaksud, lanjut dia, yaitu upaya mengakomodasi semua orang yang telah membantu. Dia berpendapat kedua aspek positif itu dapat menjaga kestabilan organisasi agar tidak terganggu. “Nah, dua hal ini yang dilihat supaya tidak mengganggu organisasi,” imbuhnya.

Akan tetapi, dia menyoroti pentingnya menentukan sosok yang berperan sebagai ‘dirigen’. Salah satu risiko yang muncul dari banyaknya tokoh yang bermain dalam kabinet adalah persinggungan kebijakan. Aviliani khawatir tiap kementerian mengeluarkan kebijakan sesuai dengan kepentingan masing-masing.

“Oleh karena itu, supaya masyarakat percaya, harus ada target yang diharapkan dalam beberapa waktu ke depan,” ujar dia.

Ia mencontohkan tiga target yang selalu disebut oleh pemerintahan Prabowo, yakni kemandirian pangan, energi, dan hilirisasi. Ekonom senior itu berharap pemerintah dapat mengelaborasikan definisi dari tiap target serta mana yang menjadi prioritas.

“Ini harus jadi fokus juga. Menurut saya, kalaupun organisasi ‘gemuk’, tetapi (setidaknya) orang bisa melihat apa target-target yang ingin dicapai,” tuturnya.

Secara total, Presiden RI Prabowo Subianto melantik 48 menteri, 55 wakil menteri, dan lima pejabat setingkat menteri dalam susunan Kabinet Merah Putih periode 2024–2029. Prabowo juga melantik tujuh Utusan Khusus Presiden serta tujuh Penasehat Khusus Presiden.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement