Rabu 23 Oct 2024 09:07 WIB

Peduli Gizi Anak, TASPEN Dukung Pencegahan Risiko Stunting pada Balita

TASPEN menyalurkan bantuan makanan bergizi kepada 207 balita berisiko stunting.

Red: Gita Amanda
TASPEN menyalurkan bantuan makanan bergizi kepada 207 balita berisiko stunting, gizi buruk, dan kekurangan nutrisi di Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Kamis (12/9/2024) lalu.
Foto: Taspen
TASPEN menyalurkan bantuan makanan bergizi kepada 207 balita berisiko stunting, gizi buruk, dan kekurangan nutrisi di Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Kamis (12/9/2024) lalu.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berperan penting dalam kesejahteraan sosial, PT TASPEN (Persero) berkomitmen mendukung Program Prioritas Pemerintah, termasuk Program Percepatan Penurunan Stunting yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Dalam upaya ini, TASPEN menyalurkan bantuan makanan bergizi kepada 207 balita berisiko stunting, gizi buruk, dan kekurangan nutrisi di Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Kamis (12/9/2024) lalu.

Pada kegiatan ini, Direktur Operasional TASPEN Ariyandi, menyerahkan bantuan senilai Rp 112,5 juta kepada Camat Cempaka Putih, Igan Muhammad Faisal. Bantuan ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi keluarga yang rentan mengalami kekurangan nutrisi, sehingga angka stunting dapat berkurang dan kesadaran akan pentingnya asupan gizi yang tepat meningkat.

Baca Juga

Corporate Secretary TASPEN Henra menuturkan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, TASPEN menyadari pentingnya mengatasi masalah stunting untuk menciptakan kondisi kehidupan yang lebih sejahtera. "Dengan menyalurkan bantuan makanan bergizi, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperbaiki gizi balita dan mempercepat penurunan angka stunting," katanya.

Kegiatan yang merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) TASPEN ini menyalurkan bantuan berupa makanan bergizi kepada sebanyak 172 balita dengan berat badan tidak naik selama 14 hari, 7 balita dengan berat badan kurang selama 14 hari, 18 balita gizi kurang selama 56 hari dan 10 balita stunting selama 90 hari yang tersebar di 3 kelurahan di wilayah Cempaka Putih dan didukung kelompok masyarakat dari unsur Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan kader kesehatan.

Data Sistem Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) Kementerian Kesehatan pada bulan April 2024 menunjukkan, tingkat anak yang mengalami stunting Provinsi DKI Jakarta adalah sebesar 2,03 persen, dengan prevalensi terbesar terdapat di Kota Jakarta Pusat mencapai 3,86 persen. Sementara itu, angka prevalensi stunting di wilayah Kecamatan Cempaka Putih pada tahun 2023 mencapai 2,64 persen.

Dengan kondisi tersebut, bantuan ini ditargetkan tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi balita di Kecamatan Cempaka Putih, tetapi juga dapat berkontribusi dalam upaya penurunan angka stunting di Provinsi DKI Jakarta dalam jangka panjang.

Camat Cempaka Putih Igan Muhammad Faisal menjelaskan bantuan dari program TJSL TASPEN ini diharapkan dapat mengurangi angka balita stunting di wilayah Cempaka Putih. "Diharapkan anak-anak dapat tumbuh dewasa dengan kualitas Kesehatan yang baik untuk meraih Indonesia Emas 2045," katanya dalam siaran pers.

TASPEN secara konsisten mengambil bagian dalam mendukung sektor kesehatan di Indonesia. Sebelumnya, dalam upaya menciptakan akses kesehatan yang inklusif, TJSL TASPEN telah berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk menyediakan cek kesehatan gratis bagi ratusan peserta di Kantor Cabang TASPEN di wilayah Pangkal Pinang, Yogyakarta, Makassar, dan Palu.

Melalui program TJSL, TASPEN terus berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi dalam mendukung agenda pembangunan nasional, termasuk upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang menegaskan bahwa BUMN memikili peran yang penting dalam membangun ekosistem kesehatan Indonesia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement