EKBIS.CO, JAKARTA-BYD meluncurkan truk pick up listrik double cabin barunya BYD Shark, yang secara lokal dikenal sebagai BYD Shark 6 di Kamboja dengan harga sekitar Rp 890 jutaan akhir pekan lalu.
Kamboja menjadi negara pertama di Asia yang menjual BYD Shark. Truk pick up hibrida tersebut pertama kali memulai debutnya di Meksiko pada bulan Mei lalu dan belum dirilis secara domestik di China. Model tersebut saat ini dijual di Brasil, Meksiko, Panama, dan akan segera diluncurkan di Australia.
BYD Shark memiliki kemampuan VTOL (Vehicle to Load) Shark, sebuah fitur yang memungkinkan kendaraan untuk memberi daya pada perangkat eksternal. Fungsi ini dapat menyalurkan daya ke peralatan berkemah, sumber daya darurat, dan peralatan rumah tangga.
Shark menggunakan platform DMO BYD, yang juga digunakan oleh Fang Cheng Bao Bao 5 dan Bao 8 yang berfokus pada medan off-road. Platform DMO mengutamakan efisiensi energi dan memungkinkan kemampuan off-road yang sesungguhnya dengan kemampuannya untuk menyesuaikan distribusi torsi antara bagian depan dan belakang.
Dimensi Shark adalah 5457/1971/1925 mm, dengan jarak sumbu roda 3260 mm. Truk pikap ini mampu menahan beban hingga 835 kg (1.841 lb) dan memiliki volume bak 1.450 liter (51,2 kaki kubik). Shark memiliki kapasitas penarik 2.500 kg (5.512 lb).
BYD Shark memiliki mesin 1,5T dengan daya maksimum 170 kW. Motor depan memiliki daya 170 kW dan torsi puncak 310 Nm, dan motor belakang memiliki output 150 kW dan torsi 340 Nm. Output gabungan untuk sistem ini adalah 320 kW dan torsi 650 Nm.
Truk ini dilengkapi Baterai Blade litium besi fosfat 29,58 kWh, yang memberikan jarak tempuh listrik murni sejauh 100 km menurut standar NEDC dan 840 km dengan baterai dan tangki penuh.
Meskipun Shark belum tersedia di Cina, mungkin karena kota-kota di Cina memiliki pembatasan truk pikap, BYD telah meluncurkan Shark di empat negara, yang akan segera menjadi lima, negara berbeda tahun ini. Model ini akan diluncurkan di Australia pada tanggal 29 Oktober, dengan pengiriman akan dilakukan pada akhir tahun ini.
BYD di Indonesia belum mengkonfirmasi apakah akan memasarkan pikap plug-in hybrid ini. Sejauh ini, BYD telah memasakan Seal, Atto 3, Dolphin, dan M6 di Indonesia.