Selasa 03 Dec 2024 18:09 WIB

BYD Produksi Baterai Untuk Sepeda Motor Listrik

Raksasa kendaraan roda dua China TAILG membuka pusat R&D di Indonesia.

Red: Firkah fansuri
BYD bermitra dengan TAILG, raksasa kendaraan roda dua China mengembangkan baterai bagi sepeda motor listrik, e-bike, dan skuternya
Foto: carNewsChina.com
BYD bermitra dengan TAILG, raksasa kendaraan roda dua China mengembangkan baterai bagi sepeda motor listrik, e-bike, dan skuternya

EKBIS.CO, JAKARTA-BYD bermitra dengan TAILG, raksasa kendaraan roda dua China mengembangkan baterai bagi sepeda motor listrik, e-bike, dan skuternya. “TAILG menjadi produsen kendaraan roda dua yang besar pertama yang bermitra dengan BYD,” kata perusahaan itu.

TAILG mengumumkan kemitraan BYD pada peluncuran produknya pada hari Senin. "Kami berencana untuk mengatasi tantangan dalam teknologi baterai kendaraan roda dua dan akan berupaya menyesuaikan baterai BYD agar sesuai dengan masa pakai kendaraan yang ditenagainya," klaim perusahaan itu dalam siaran pers, Selasa (3/12/2024).

Baca Juga

Kedua perusahaan juga akan fokus pada peningkatan keamanan baterai dalam penggunaan e-bike.

TAILG, seperti BYD, berkantor pusat di Shenzhen dan merupakan salah satu produsen kendaraan roda dua terbesar di China. Perusahaan ini memiliki kapasitas produksi sebesar 15 juta unit, yang dijual di lebih dari 90 negara dan wilayah di 30.000 toko, menurut klaim situs webnya.

TAILG baru-baru ini membuka pusat R&D di luar negeri di Vietnam dan Indonesia. Produk utama mereka adalah sepeda motor, sepeda, becak, dan skuter listrik.

BYD merupakan produsen baterai terbesar kedua di Tiongkok setelah CATL. Pada bulan Oktober, perusahaan ini memasang 15,82 GWh baterai di kendaraan listrik, dengan pangsa pasar sebesar 26,7 persen, menurut data yang dipantau oleh China EV DataTracker.

Pada bulan Februari, BYD mengumumkan akan memproduksi baterai LFP yang aman dan andal untuk pasar kendaraan roda dua. “Misi kami adalah membuat orang-orang dapat menggunakan baterai tanpa khawatir,” kata perusahaan yang berkantor pusat di Shenzhen itu saat itu.

Pernyataan itu muncul setelah 15 orang tewas dan 44 orang terluka dalam kebakaran di sebuah gedung hunian di distrik Yuhuatai di Nanking pada 23 Februari. Kebakaran itu diduga bermula di area tempat kendaraan roda dua diparkir, yang memicu diskusi tentang keselamatan skuter listrik di Tiongkok.

Sejak saat itu, beberapa kota di China telah melarang penduduknya memarkir kendaraan roda dua di dalam gedung.

Menurut data dari Biro Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional, 21.000 kebakaran kendaraan roda dua listrik dilaporkan di Tiongkok pada tahun 2023, yang menandai peningkatan 17,4 persen dibandingkan dengan tahun 2022. Pada tahun 2022, terdapat 18.000 kebakaran kendaraan roda dua listrik, yang merupakan peningkatan 23,4 persen dari tahun 2021.

sumber : carNewsChina.com
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement