Kamis 31 Oct 2024 14:45 WIB

Kredit UMKM Bank DKI Capai Rp 5,7 Triliun

Bank DKI berfokus pada penyaluran kredit yang berkualitas dan berkelanjutan.

Red: Satria K Yudha
Seorang pedagang sayur mayur nasabah Jak One Merchant Bank DKI tengah menjajakan dagangannya di Pasar Jati Rawasari, Jakarta Pusat (30/4/2024).
Foto: Dok.Republika
Seorang pedagang sayur mayur nasabah Jak One Merchant Bank DKI tengah menjajakan dagangannya di Pasar Jati Rawasari, Jakarta Pusat (30/4/2024).

EKBIS.CO,  JAKARTA – Bank DKI mencatatkan kredit dan pembiayaan di sektor UMKM sebesar Rp 5,7 triliun per September 2024. Jumlah itu tumbuh 15,54 persen dari September 2023 (yoy) yang sebesar Rp 4,93 triliun.

Pertumbuhan ini mencakup peningkatan sebesar 14,33 persen pada segmen mikro, yang naik dari Rp 3,27 triliun pada September 2023 menjadi Rp3 ,74 triliun pada periode sama 2024. Segmen UKM juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 17,91 persen menjadi Rp 1,96 triliun.

Peningkatan ini memperkuat posisi Bank DKI dalam mendukung stabilitas ekonomi nasional dan daerah, serta menegaskan komitmen perusahaan untuk berkontribusi pada pengembangan sektor UMKM. “Bank DKI berfokus pada penyaluran kredit yang berkualitas dan berkelanjutan, mendukung ketahanan ekonomi nasional melalui sektor UMKM,” kata Direktur Utama Bank DKI, Agus H Widodo, Kamis (31/10/2024).

Bank DKI menyatakan optimistis dapat mencapai pertumbuhan yang positif hingga akhir 2024 dengan melakukan berbagai konsolidasi internal, termasuk perbaikan sistem dan bisnis proses. Hal ini diimbangi dengan penekanan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.

Secara keseluruhan, total kredit dan pembiayaan Bank DKI tumbuh sebesar 9,55 persen dari Rp 49,96 triliun pada September 2023 menjadi Rp 54,73 triliun pada September 2024, dengan rasio NPL Gross tetap terjaga di level 2,21 persen. Segmen komersial mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 10,29 persen, meningkat dari Rp23,45 triliun menjadi Rp 25,86 triliun.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank DKI Romy Wijayanto menyampaikan bahwa kondisi perbankan di tengah persaingan suku bunga yang ketat tetap terkelola dengan baik. Bank DKI fokus menjaga likuiditas yang memadai, dengan rasio Loan to Deposit (LDR) sebesar 86,19 persen, AL/NCD sebesar 103,24 persen, AL/DPK sebesar 18,14 persen, dan NSFR sebesar 104,17 persen.

Selain itu, Bank DKI terus melakukan upaya untuk meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) melalui optimalisasi dana murah dan repricing dana mahal. Hingga September 2024, DPK mencapai Rp 63,50 triliun, relatif stabil dibandingkan tahun lalu.

Dengan berbagai pencapaian ini, hingga akhir kuartal III 2024, total aset Bank DKI meningkat sebesar 3,19 persen, menjadi Rp 80,74 triliun dibandingkan Rp 78,24 triliun pada September 2023. Konsistensi ekspansi bisnis yang berkelanjutan turut mendorong peningkatan laba bersih sebesar Rp 513,23 miliar.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement