Selain itu, permintaan untuk aset tokenisasi di Indonesia diprediksi mencapai Rp1.390 triliun pada 2030. Hal tersebut dapat menjadi fondasi kuat bagi perkembangan tokenisasi di Indonesia.
Untuk memasifkan penggunaan tokenisasi tersebut, OJK pun mengajak seluruh pihak untuk menggencarkan literasi dan edukasi terkait keuangan digital agar masyarakat bisa memanfaatkan teknologi tersebut untuk meningkatkan inklusi keuangan.
“Tantangan ke depan adalah bagaimana meningkatkan literasi keuangan digital. Kolaborasi dan kerja sama jadi kunci,” kata Djoko.
Co-CEO D3 Labs Tigran Adhiwirya berharap bahwa semua pemangku kepentingan dalam ekosistem keuangan nasional dapat berkolaborasi untuk membawa best practice terkait tokenisasi ke Indonesia.
Ia menuturkan bahwa pihaknya sebagai platform penyedia solusi teknologi finansial berbasis blockchain melihat bahwa tokenisasi berpotensi menjadi motor penggerak baru ekonomi nasional di masa mendatang.
“Bahkan, kami melihat sektor tokenisasi kita bisa menjadi yang terdepan di kawasan Asia Tenggara dan dapat menjadi salah satu motor penting bagi ekonomi nasional,” imbuhnya.