Selasa 03 Dec 2024 22:53 WIB

Tiga Tren Utama Ini Pengaruhi Pasar Properti di Bali

Tren pasar properti di Bali bergeser ke berkelanjutan dan transformasi digital

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bali telah menjadi hot spot destinasi investasi properti, bukan hanya di Indonesia, namun juga di Asia.
Foto: NPG
Bali telah menjadi hot spot destinasi investasi properti, bukan hanya di Indonesia, namun juga di Asia.

EKBIS.CO,  JAKARTA – Bali terus menunjukkan pesonanya sebagai destinasi investasi properti dengan pertumbuhan harga yang kuat dan konsisten. Denpasar, sebagai salah satu kawasan utama, mencatat peningkatan signifikan sepanjang Kuartal I 2024. Menurut Head of Research Rumah123, Marisa Jaya, Denpasar berhasil mempertahankan pertumbuhan harga properti tahunan yang melampaui laju inflasi, menjadikannya sangat menarik bagi investor.

"Pasar hunian di Denpasar cenderung tidak terpengaruh oleh momen musiman, seperti Ramadan atau Idulfitri, menunjukkan potensinya sebagai lokasi investasi jangka panjang," ujar Marisa.

Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali juga mencatat Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Bali pada Kuartal II 2024 mencapai 104,27, tumbuh 1,86 persen secara tahunan (yoy). Peningkatan harga bangunan menjadi salah satu faktor utama, dengan 43 persen responden menyebutnya sebagai penyebab utama kenaikan harga rumah, menurut Kepala Perwakilan BI Bali, Erwin Soeriadimadja.

Tiga Tren Utama

Menurut Evgeny Obolentsev, General Manager NPG Indonesia, ada tiga tren utama yang memengaruhi lanskap pasar properti Bali, antara lain: 

Properti Berkelanjutan

Kesadaran akan isu lingkungan mendorong permintaan terhadap properti ramah lingkungan. Pengembang kini mengadopsi praktik bangunan hijau, sumber energi terbarukan, dan material berkelanjutan untuk menarik investor yang peduli lingkungan.

Transformasi Digital

Platform daring, tur virtual, dan pemasaran digital kini menjadi alat utama dalam transaksi properti. Inovasi ini memudahkan pembeli untuk menjelajahi properti dari jarak jauh dan memperluas jangkauan pasar.

Permintaan Ruang Kerja Jarak Jauh

Konsep vila dan hunian dengan fasilitas kerja jarak jauh kini populer di Bali. Lingkungan kerja yang kondusif serta internet cepat menarik nomaden digital dan pekerja jarak jauh yang mencari work-life balance.

"Bali adalah lokasi ideal untuk remote working, dengan fasilitas lengkap yang mendukung gaya hidup ini," tambah Evgeny.

Selain kawasan tradisional seperti Sanur, Seminyak, dan Ubud, lokasi baru seperti Seseh, Kedungu, Nyanyi, dan Pererenan mulai diminati. "Pantai Nyanyi, dengan pasir hitam dan ombak besar, kini menjadi hidden gem bagi mereka yang mencari kedekatan dengan alam," ujar Evgeny.

Kabupaten Tabanan, termasuk kawasan Nyanyi, kini menjadi salah satu daerah prospektif di Bali. Dengan posisi dalam pengembangan metropolitan Bali Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan), Tabanan menawarkan peluang investasi yang menjanjikan.

Sebagai pengembang berbasis di Bali, NPG Indonesia memperkenalkan Nuanu Creative City di Nyanyi, Tabanan, dengan luas 44 hektar. Proyek ini memadukan gaya hidup modern dan harmoni alam, termasuk fasilitas unggulan seperti Dome Experience, pusat seni dan teknologi imersif pertama di Indonesia, serta Magic Garden, tempat perlindungan flora dan fauna asli Bali.

NPG juga meluncurkan Ecoverse, proyek hunian berkelanjutan dengan 34 apartemen dan 16 townhouse yang mengedepankan teknologi energi terbarukan, sistem pengolahan air, dan praktik ramah lingkungan lainnya. "Kami berkomitmen menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan pariwisata dan kelestarian budaya Bali," pungkas Evgeny.

Dengan fokus pada keberlanjutan dan inovasi, pasar properti Bali terus berkembang menjadi destinasi investasi premium yang menarik baik bagi lokal maupun internasional.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement