Selasa 04 May 2010 01:31 WIB

Bahan Makanan Picu Inflasi April 0,15 Persen

Rep: C03/ Red: Budi Raharjo
Komoditas cabe
Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara
Komoditas cabe

JAKARTA--Pada bulan April 2010, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya inflasi sebesar 0,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,37. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan 0,33 persen.

''Semua urusan rempah-rempah ini menjadi faktor pendorong inflasi,'' kata Kepala BPS, Rusman Heriawan, di Jakarta, Senin (3/5).

Dari 66 kota, Rusman memaparkan, 45 kota mengalami inflasi dan 21 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari 2,04 persen dengan IHK 134,03 dan terendah terjadi di Palembang 0,01 persen dengan IHK 118,76. ''Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tarakan yaitu sebesar 2,08 persen dengan IHK 132,38 dan terendah terjadi di Jambi 0,02 persen dengan IHK 119,32,'' urainya.

Rusman menuturkan, sebenarnya pihaknya berharap adanya deflasi di April, namun ternyata yang terjadi inflasi. Lantaran, sambung dia, akibat harga komoditas yang tidak menentu dan meroket. ''Inflasi sekarang masih dalam posisi aman, jika dikaitkan dengan target pemerintah dalam asumsi APBN-P 2010 sebesar 5,3 persen,'' ujarnya.

Rusman menuturkan, untuk kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang inflasi sebesar 0,24 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,10 persen; sandang 0,14 persen; kesehatan 0,17 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen; dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,04 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement