EKBIS.CO, JAKARTA--PT Telkom Tbk dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTel) kemungkinan besar akan membentuk perusahaan patungan untuk mengelola layanan telepon tetap nirkabel (FWA) TelkomFlexi dan Esia secara bersama-sama.
"Telkom-Btel kemungkinan akan fokus membentuk 'joint venture' ", kata Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, usai mengikuti Rapat Gabungan Menko Perekonomian, Menteri BUMN, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri ESDM, dengan Komisi IV, VI, dan VII di Gedung MPR/DPR Jakarta, Rabu.
Menurut Said, perusahaan patungan akan mengelola layanan yang sejenis yaitu Flexi dan Esia yang keduanya menjadi pemain besar pada layanan telekomunikasi berbasis CDMA. Meski begitu, Said tidak merinci lebih lanjut realisasi pembentukan perusahaan patungan tersebut karena tergantung negosiasi kedua pihak.
Ia hanya menjelaskan, Telkom sudah menunjuk perusahaan asing untuk mengkaji rencana sinergi tersebut, karena Telkom dan Btel adalah perusahaan publik, serta Telkom juga merupakan perusahaan milik negara yang tercatat di bursa saham New York.
Sedangkan entitas bisnis baru, tentunya Telkom akan terlebih dahulu melakukan pemisahan ("spin-off") Flexi menjadi perusahaan terbuka, dari saat ini hanya merupakan satu divisi dari Telkom. "Bisa spin-off terlebih dahulu, bisa langsung konsolidasi," kata Said.
Terkait modal saham perusahaan yang akan dibentuk tersebut, ia mengutarakan, tergantung kesepakatan bersama sesuai porsi saham yang dimiliki masing-masing. Sebelumnya, Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, memberi sinyal restu kepada Telkom untuk melakukan konsolidasi dengan BTel.
"Mereka (Telkom) sudah memberitahukan akan melakukan kajian, akan tetapi bentuk konsolidasi yang akan diambil diserahkan kepada Telkom," kata Mustafa.
Namun, Menteri meminta, Telkom tetap mempertimbangkan berbagai aspek dalam rencana tersebut, mulai mempertimbangkan posisi utang Btel, untung rugi konsolidasi, hingga aspek tidak melanggar persaingan usaha tidak sehat. Ia menambahkan, manajemen Telkom dan Btel masih dalam tahap pembicaraan, sehingga masih terbuka berbagai opsi konsolidasi bentuk kerjasama itu merger ataupun akuisisi.