EKBIS.CO, JAKARTA--Penelitian menunjukkan ledakan gas yang kerap terjadi belakangan ini bukan disebabkan oleh tabungnya yang bermasalah, namun dikarenakan aksesoris dan kompor gas. Demikian ungkap Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Bambang Setiadi.
BSN melakukan penelitian bekerja sama dengan Bareskrim Polri dan Kementerian Perdagangan. ''Beragam insiden ledakan gas di Indonesia disebabkan masalah pada selang, rubber seal di dalam katup, katup, regulator dan kompor,'' jelasnya ketika dihubungi, Kamis (17/6).
Bambang menjelaskan, pengujian menunjukkan hanya tujuh persen tabung gas tiga kilogram yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Sementara, 20 persen regulator, 50 persen kompor gas, dan 66 persen katup tabung yang diuji tak memenuhi SNI. ''Ternyata, 100 persen selang yang diuji tidak memenuhi syarat mutu SNI,'' ungkapnya.
Pengujian mengambil 45 sampel acak dari lima provinsi: DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Bali. ''Karenanya, tidak tepat jika disebut ledakan tabung gas karena bukan tabungnya yang meledak. Seharusnya pemberitaan menggunakan istilah kebakaran gas,'' imbuh Bambang.
Bambang kini melakukan kajian integritas penggunaan tanda SNI dalam produk selang dan regulator. Juga, BSN tengah berkoordinasi dengan perguruan tinggi terkait dalam membuat standar handling (penanganan) tabung gas. ''Penelitian membuktikan, SNI-nya benar. Hanya, perilaku konsumen dalam menggunakan yang belum sesuai,'' ujarnya.