EKBIS.CO, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Kamis (15/7) siang tetap bertahan seperti sehari sebelumnya. Kestabilan disebabkan pelaku pasar hati-hati melakukan transaksi karena melemahnya bursa Wall Street setelah keluarnya data penjualan ritel AS yang melemah.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun lima poin menjadi Rp9.045-Rp9.055 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.040-Rp9.050. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Kamis (15/7) mengatakan, merosotnya saham-saham di Wall Street memberikan pengaruh negatif terhadap pasar.
Pelaku pasar terlihat segan melakukan aksi beli, mereka cenderung melepas saham-saham murah dalam jumlah yang kecil, katanya. Merosotnya saham-saham di AS, lanjut dia, karena penjualan ritel AS selama Juni 2010 turun 0,5 persen dari Mei dan lebih buruk dari prakiraan analis sekitar 0,2 persen.
"Data penjualan ritel Juni menunjukkan bahwa perekonomian AS masih tak menentu," ujarnya. Kostaman mengatakan, rupiah sebenarnya berada dalam posisi yang aman, karena pergerakan di jaga oleh Bank Indonesia agar tidak berada jauh dengan dengan level Rp9.000 per dolar.
Akibatnya pergerakan kedua mata uang itu baik rupiah maupun dolar berada dalam kisaran sempit. Meski demikian, lanjut dia rupiah diperkirakan masih bisa naik lagi, asalkan muncul faktor positif dari internal yang cukup kuat.
"Kami optimis masih ada peluang bagi rupiah untuk bisa mendekati angka Rp9.000 per dolar,katanya.
Peluang rupiah untuk naik lagi, lanjut dia sebenarnya tetap ada namun kapan waktunya untuk meningkat masih belum dapat dipastikan. Karena itu pergerakan rupiah di pasar cenderung menyempit dalam kisaran antara Rp9.050-Rp9.100 per dolar.