EKBIS.CO, JAKARTA--Rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Rabu (11/8) siang, melemah terpengaruh menguatnya dolar AS terhadap mata uang Asia di pasar regional. Rupiah hingga sesi pertama perdagangan ditutup, berada pada 8.975/8.985 per dolar AS, melemah 40 poin dari posisi penutupan hari sebelumnya 8.935/8.945.
Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, mengatakan, tekanan pasar yang terus negatif membuat rupiah terus melemah mendekati 9.000 per dolar. Aksi lepas rupiah oleh pelaku pasar, menurut dia, terpicu oleh akibat menguatnya dolar AS terhadap mata uang utama Asia.
Ia mengatakan apabila rupiah apabila terus tertekan maka diperkirakan akan dapat mencapai angka 9.000 per dolar. Sentimen negatif yang makin kuat itu karena didukung pula oleh melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia.
Pergerakan pasar yang negatif, lanjut dia, diperkirakan tidak akan berlangsung lama. Pasar saat ini hanya mengalami kejenuhan saja sehingga pelaku asing cenderung menahan diri.
Kostaman mengatakan, keterpurukan rupiah itu adalah juga karena adanya penilaian rupiah dalam posisi yang kuat sehingga daya saing produk Indonesia di pasar ekspor kurang kompetitif. "Kami memperkirakan hal itu terjadi karena aksi lepas rupiah yang berada dibawah 9.000 per dolar," ucapnya