EKBIS.CO, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat (13/8) pagi sulit mencapai level Rp9.000 per dolar, meski sepanjang pekan ini cenderung melemah. Kondisi disebabkan pelaku masih tetap melepas rupiah.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah 27 poin menjadi Rp8.992-Rp9.012 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.965-Rp8.975.
Analis PT First Asia Capital, Irfan Kurniawan di Jakarta, Jumat mengatakan, rupiah meski terus terpuruk tidak mudah menuju ke level Rp9.000 per dolar, meski pemerintah menyatakan nilai tukar rupiah sudah 'over valued'. Hal ini disebabkan sebagian pelaku pasar masih tetap merasa nyaman apabila rupiah berada di bawah angka Rp9.000 per dolar, ucapnya.
Irfan mengatakan, rupiah sepanjang pekan lalu memang tertekan pasar akibat menguatnya dolar selama empat hari berturut-turut. Pasalnya pelaku pasar asing merasa lebih aman dan nyaman menempatkan dananya berupa dolar.
"Kami optimis rupiah masih terpuruk, namun dalam perjalanan menuju level Rp9.000 per dolar, rupiah suatu saat menguat sehingga menghambat ke level tersebut," ucapnya.
Sementara itu Menko Perekonomian, Hatta Rajasa sebelumnya menyatakan, penguatan rupiah itu mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia agak melambat. Karena itu pemerintah akan melakukan pembicaraan dengan Bank Indonesia, agar rupiah kembali berada di atas angka Rp9.000 per dolar, kata menteri.
Akibat pernyataan itu, menurut dia pelaku pasar lebih aktif melepas rupiah ketimbang membeli, meski bursa Wall Street membaik, karena ingin merealisasikan keuntungan. "Kami optimis rupiah akan berada di level Rp9.000 per dolar dalam pekan-pekan mendatang," ucapnya.