EKBIS.CO, JAKARTA--Asosiasi Keramik Indonesia (Asaki) mengatakan, utilisasi produksi industri keramik bisa turun 25 persen jika kenaikan harga Tarif Dasar Listrik (TDL) sebesar 25 persen resmi terealisasi tahun depan. Ketua Umum Asaki, Achmad Wijaya mengatakan, penurunan utilisasi tak terelakkan lantaran harga gas juga akan naik pada 2011. "Kalau tarif TDL dan gas naik, kita rata-rata akan berjalan dalam dua shift, sehingga utilisasi hanya terpakai 60 persen seperti tahun 2006," katanya kepada wartawan, Senin (23/8).
Saat ini, kata Achmad, utilisasi industri keramik sekitar 85 persen dari total kapasitas terpasang sebesar 277 juta meter persegi per tahun. Artinya, jika terjadi kenaikan TDL tahun depan, maka industri keramik hanya akan mampu memproduksi sebanyak 166,2 juta meter persegi keramik dalam setahun.
Achmad mengatakan, kenaikan TDL juga akan mengancam daya saing industri keramik. Kenaikan TDL 15 persen tahun depan akan menurunkan margin industri keramik sebesar 10 persen. Artinya, mau tidak mau nantinya akan berimbas kepada pengurangan shift karyawan. "Kalau tahun depan TDL naik lagi, kita sudah tidak bisa menurunkan margin lagi," ucapnya.
Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) telah membentuk tim kecil yang beranggotakan perwakilan industri pengguna listrik. Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi mengatakan, pihaknya akan berbicara dengan pemerintah setelah Lebaran. "Kita bentuk tim kecil dengan ESDM. Kita akan lakukanlah simulasi seperti kemarin," kata Sofjan.
Sofjan menegaskan, pengusaha tidak setuju dengan kenaikan TDL. Karenanya, ia bilang akan melakukan pembicaraan dan lobi dengan pemerintah untuk mendapatkan solusi mengenai TDL ini.