EKBIS.CO, JAKARTA--Barang makanan dan minuman asal Cina membanjiri pasar dalam negeri jelang lebaran. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat barang impor makanan dan minuman untuk rumah tangga yang masuk dari negara tirai bambu itu sebesar 64,9 juta dolar AS pada Juli.
Jumlah ini meningkat 27 juta dolar AS jika dibandingkan dengan bulan Juni yang hanya Rp 37,8 juta dolar AS. Peningkatan juga terjadi pada bahan makanan dan minuman (olahan) untuk rumah tangga dari sebelumnya 19,1 juta dolar AS menjadi 24,6 juta dolar AS. ''Memang impor barang konsumsi asal Cina yang naik tinggi itu berasal dari bahan makanan,'' ujar Deputi Statistik Produksi BPS, Plh Subagio Dwijosumono, di Jakarta, Rabu (1/9).
Namun menurut Subagio, untuk barang konsumsi secara keseluruhan mengalami penurunan. Dari sebelumnya 243,9 juta dolar AS (Juni) menjadi 224,2 juta dolar AS (Juli). Jenis barang konsumsi yang mengalami penurunan cukup drastis yakni barang konsumsi tak tahan lama. Dari 65,1 juta dolar AS menjadi hanya 20,5 juta dolar AS (Juni).
Sementara itu untuk bahan baku penolong dari Cina mengalami penurunan dari sebelumnya 1,21 miliar dolar AS menjadi 1,1 miliar dolar AS. Salah satu penurunan terjadi pada bahan baku Industri yakni turun sebesar 11,8 juta dolar AS.