EKBIS.CO, JAKARTA--Fenomena La Nina yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim hujan yang panjang berpotensi memberikan keuntungan bagi petani. Petani akan banyak melakukan tanam padi yang berdampak pada meningkatnya produksi padi dan beras nasional.
Namun demikian, pemerintah hendaknya tidak terlena dengan ‘berkah’ yang didatangkan La Nina. Pemerintah tetap harus memberikan perhatian yang serius terhadap serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) utama tanaman padi.
Wakil Ketua Komisi IV, Anna Mu’awanah, mengatakan, tingginya intensitas hujan saat ini justru menjadi sinyal peringatan bagi pemerintah agar berhati-hati terhadap serangan OPT. ''Khususnya wereng batang coklat karena dimana-mana ancaman serius lahan persawahan sekarang ya serangan OPT ini,'' ujarnya kepada Republika, Jumat (3/9).
Dia melanjutkan, berdasarkan kunjungan langsung tim Komisi IV DPR ke sejumlah sentra produksi padi, petani umumnya kewalahan dengan serangan WBC yang makin menggila tahun ini. ''Mereka seakan kikuk bagaimana caranya menangani serangan wereng,'' katanya.
Padahal, kata Anna, serangan WBC yang masif pernah melanda areal persawahan nasional pada era 1980-an. Saat itu, serangan WBC sudah masuk pada level mengganggu produksi padi nasional. Pemerintah pun mengeluarkan instruksi pengendalian serangan WBC dengan penyemprotan insektisida secara massal. ''Nah, sekarang ini kok sepertinya masih tenang-tenag saja, padahal serangannya menunjukkan peningkatan yang tajam,'' ucapnya mengingatkan.
Dia pun meminta kepada Kementerian Pertanian agar memberikan laporan berkala terkait luasan serangan WBC sepanjang tahun ini. Apabila grafis luas serangan terus meningkat tajam, kata Anna, maka hal itu akan membuktikan buruknya kinerja pemerintah dalam penanggulangan serangan OPT.