EKBIS.CO, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa (7/9) pagi melemah 29 poin, karena pelaku pasar melakukan aksi lepas terhadap mata uang Indonesia itu, setelah dua hari lalu bergerak naik. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS merosot menjadi Rp8.999-Rp9.019 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.970-Rp8.980.
Analis valas , Rully Nova, di Jakarta, mengatakan, rupiah mulai terkoreksi, setelah mengalami kenaikan yang cukup tajam hingga berada dibawah Rp9.000 per dolar. "Kami memperkirakan rupiah masih akan tertekan pasar, karena pelaku menjelang hari raya Idul Fitri cenderung melepasnya untuk mencari untung," katanya.
Selain itu, menurut dia, pemerintah juga tidak ingin rupiah bercokol lama dibawah angka Rp9.000 per dolar, karena pemerintah juga tidak mau mengorbankan pendapatan dari ekspor. Aksi lepas rupiah itu, katanya, juga mengindahkan faktor positif yang muncul di pasar eksternal,
Rupiah, lanjut dia, seharusnya masih bisa bergerak naik, karena faktor positif masih muncul dari pasar eksternal dan stabilnya suku bunga acuan (BI Rate) pada level 6,5 persen. "Kami memperkirakan rupiah masih akan terkoreksi apabila pelaku pasar berlanjut melepas mata uang Indonesia," ucapnya.
Ia mengatakan, pasar saat ini didominasi aksi lepas, meski kegiatan pasar agak berkurang, karena sebagian pelaku pelaku sudah meninggal pasar.
Namun sebagian kecil masih bermain di pasar, karena melihat pelaku asing juga masih bermain di pasar saham sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami kenaikan.
Pelaku asing masih membeli saham-saham murah yang diperkirakan masih dapat menguat yang pada saatnya nanti akan kembali di lepas, tuturnya.