EKBIS.CO, JAKARTA--Embraer, perusahaan manufaktur pesawat jet ternama dunia yang berpusat di Brazil, menyatakan bahwa mereka akan mulai memfokuskan diri untuk penjualan pesawat jet komersil di wilayah Asia Tenggara. Embraer optimistis terhadap pasar Asia Pasifik dan Asia Tenggara khususnya Indonesia, akan dapat menjadi pasar yang sangat menjanjikan di masa depan.
Embraer mempertimbangkan adanya pertumbuhan potensial dalam lalu lintas udara global, khususnya di Asia Tenggara. Untuk tiga tahun ke depan, pertumbuhan lalu lintas global akan meningkat sebesar 4,9 persen, dan menjadi lebih dari 12 triliun RPK (Revenue Passenger Kilometers) pada 2029.
Jumlah ini lebih besr 2,7 kali lipat bila dibandingkan 2009. Pertumbuhan terbesar masih akan tetap dialami oleh Cina sebesar 7,3 persen, namun secara keseluruhan untuk Cina dan Asia Pasifik (termasuk Indonesia) akan mewakili lebih dari dua pertiga lalu lintas udara global pada tahun 2029.
Untuk dapat mengembangkan pangsa pasar di Asia Pasifik dan Indonesia, Embraer telah melakukan sebuah demonstrasi dengan menggunakan pesawat jet komersil sangat besar yang mereka miliki, yaitu tipe Lineage 1000. Pesawat jet ini telah mampu membuktikan kemampuan terbang jarak jauhnya dari kota Mumbai di India ke kota London di Inggris.
Lineage 1000 telah berhasil memecahkan rekor bersejarah untuk penerbangan non-stop terjauh yang pernah ditempuh oleh sebuah pesawat jet Embraer. Dalam penerbangan non-stop pertamanya dari Mumbai ke Airport Luton London (LTN), Inggris, Lineage 1000 menempuh jarak 4.015 nautical miles (7.435 km) dalam waktu 9 jam dan 15 menit. Jarak ini sama dengan jarak 4.400 nautical miles (8.149 km) tanpa angin haluan.
''Selama bertahun-tahun melalui jet eksekutif berukuran besar khusus demonstrasi Lineage 1000, kami telah menunjukkan pencapaian kami kepada dunia penerbangan, dan kami puas atas pencapaian penerbangan dengan jarak terjauh oleh jet Embraer, dari Mumbai ke London,'' jelas Luís Carlos Affonso, Embraer Executive Vice President untuk Jet Eksekutif, dalam keterangan resmi, Rabu (22/9).
Ia menambahkan, hal itu dibuktikan dari para pelanggannya yang memberikan apresiasi atas gabungan daya jarak tempuh dan kenyamanan yang ditawarkan oleh Lineage 1000. Khususnya bagi kedua kota tersebut yang menghubungkan pasar benua Asia dengan Eropa dalam berbagai kondisi operasional nyata. ''Sehingga hal ini menjadi sebuah demonstrasi lebih lanjut atas kemampuan dari pesawat kami.''
Penerbangan tersebut berjalan dengan memenuhi seluruh persyaratan atas cadangan bahan bakar dari Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India (DGCA), dengan tujuh orang penumpang – tiga orang kru kabin dan empat orang penumpang – dalam sebuah Lineage 1000 berperalatan standar.
Melalui jalur penerbangan antar dua kota ini, para pemilik, penumpang maupun penerbang potensial untuk pesawat jet berukuran sangat besar yang sangat modern dan mewah ini dapat pergi lebih lebih jauh menyebrangi benua dalam gaya dan kemewahan yang tak tertandingi.